Novia Palupi, Seniman Pencipta Lagu-lagu Daerah. ( Foto : youtobe) |
POSSINDO.COM, PULANG PISAU - Segala sesuatu yang sudah menjadi Hobby nampaknya akan sulit terpisahkan dari diri seseorang. Hal tersebut dirasakan sendiri oleh Novia Palupi, S.Th, M.Pd seorang ASN, Guru di SMK Negeri-1 Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau. Pria ini sangat menyukai musik sejak kecil, bahkan puluhan lagu-lagu daerah berbahasa Dayak sudah ia ciptakan.
Kepada media ini, Palupi begitu dirinya disapa mengaku tengah bergelut menciptakan beberapa lagu cinta berbahasa daerah dengan genre pop masa kini. Terbaru ini dirinya bahkan sudah menelurkan sebuah lagu yang khusus dipersembahkan untuk masyarakat Kalimantan Tengah, berjudul “ Tarung Tandak” dan sudah ia opload di Youtobe milikinya Palupi Boyz dan telah ditonton ribuan kali.“Lagu ini mengenalkan semboyan dan logo dari 13 kabupaten dan 1 kota dan provinsi yang ada kalteng. Semangatnya agar masyarakat bisa memaknai lebih dalam lagi semboyan dari daerahnya masing-masing,” ungkap Palupi.
Saat meluncurkan lagu itu, menurut Palupi respon masyarakat sangat luar biasa, banyak yang mengusulkan untuk dijadikan lagu resmi di acara-acara pemerintahan. Namun, sebagai seniman dirinya tidak berharap terlalu banyak, bisa berkarya dan diberikan tempat baginya sudah cukup.
“Sebelumnya saya membuat beberapa lagu yang juga sempat ramai di awal-awal peluncurannya. Seperti lagu Auh peteh, Tabe salamat, Pulau Mintin, Lewungku Kalteng dan lagu Pulang Pisau. Dari kelima lagu tersebut, Lewungku Kalteng sudah dibuat Video klipnya bahkan sudah di upload ke Youtobe," tutur Palupi sambil tersenyum malu.
Khusus untuk lagu berjudul Pulang Pisau, dikatakan Palupi bahkan memiliki ratting cukup tinggi dan disukai oleh masyarakat hingga sekarang. Lagu itu dikatakannya terinspirasi dari keseharian kehidupan orang-orang Pulang Pisau, dan diciptakan sejak bulan April 2016 lalu. Ketika itu hanya dibuat melalui video amatir. Lambat laut lagu itu rupanya ada yang membagikan hingga tersebar luas sampai sekarang.
"Lagu Pulang Pisau mulai dikenal sewaktu saya nyanyikan secara Live di festival kampung Bontoi akhir tahun 2016 lalu. Setelah itu saya pernah juga di undang ke radio H2FM untuk membedah lagu. Pihak Humas Pemda Pulpis juga ada menghubungi untuk minta izin lagu tersebut dijadikan sondtrak dalam Video Clip pembangunan Daerah," ujar Guru yang mengajar Pelajaran Agama Kristen ini.
Ingin Karyanya Memiliki Tempat
Ketika di tanya keinginan akan karya miliknya, Palupi berharap kedepannya lagu-lagu yang ia ciptakan bisa diterima masyarakat dan syukur-syukur bisa dilirik pihak kedua untuk dikemas menjadi lebih bagus sehingga awet untuk generasi selanjutnya.
“Didalam lirik-lirik lagu saya, misinya ingin menyampaikan permasalahan sosial, kepekaan dan peduli terhadap daerah itu penting. Coba saja dengar baik-baik lirik lagu yang berjudul Pulang Pisau bahasanya sangat ringan berkisah kehidupan orang-orang di Pulang Pisau dalam beberapa periode " tutur Palupi dengan nada serius.
Dirinya bermimpi di Pulang Pisau suatu saat kehadiran pelaku seni seperti dirinya bisa mendapatkan tempat yang layak. Difasilitasi dan dihargai karya-karyanya.
Editor : Dedy