Noorhalis Majid, pegiat budaya yang sering menulis peribahasa dan tulisan berbahasa Banjar. |
Seharian penuh, mungkin demikian arti harfiahnya. Boleh jadi mantul kepanjangan dari mantap betul – satu sindiran tentang kesibukan yang tidak biasanya, atau bisa pula berarti padat, tidak ada celah lain atau ruang kosong yang dapat diisi lagi.
Kalau biasanya hanya dua atau tiga jam beraktifitas di luar rumah, kali ini benar-benar penuh, tidak pulang walau sebentar, sekedar berganti pakaian atau makan siang saja tidak sempat waktunya, padahal acara yang dijalani tidak begitu penting.Seharian sibuk keluar rumah mengikuti dan menghadiri berbagai kegiatan yang sangat padat. Pergi meninggalkan rumah sejak pagi buta, dan pulang ketika senja datang menjemput. Tidak ada jeda rehat atau pulang sejenak. Pendek kata, seharian full dipenuhi kesibukan berbagai acara, itulah yang dimaksud saharian mantul.
Kalau masih aktif bekerja, tentu tidak ada masalah beraktifitas seharian penuh di luar rumah, namun bagi manula –para pensiunan yang waktunya lebih banyak di rumah, saat ada aktifitas yang menyita waktu hingga seharian penuh, merupakan satu keistimewaan.
Kondisi fisik yang sudah menurun, aktifitas seharian penuh sangatlah menguras tenaga, bahkan setelahnya harus istirahat beberapa hari untuk memulihkannya kembali.
Sejauh suasana hati riang gembira, selalu bahagia, aktifitas seharian penuh tidak menjadi persoalan. Bila hati bahagia, sesibuk apapun aktifitas yang diijalani, akan diselimuti kegembiraan – hilang rasa cape dan lelah. Sebaliknya, bila hati tidak gembira– dibaluti kesedihan atau kekecewaan, jangankan seharian, satu jam saja terasa berhari-hari.
Perlu diketahui, gembiran dan bahagia adalah pilihan, dalam situasi apapun, kita dapat saja memilih untuk gembira dan bahagia, bukan bermuram atau bersedih hati. Kalau tahu bahwa itu pilihan, berusahalah menciptakan suasana untuk selalu gembira dan bahagia.
Ungkapan ini memberikan pelajaran, rupanya ada aktivitas yang menyita waktu seharian penuh tanpa jeda. Aktifitas tersebut bagi yang tidak biasa, akan menjadi satu keistimewaan yang sangat mengesankan.
Sekalipun seharian mantul, sejak subuh hingga petang menjemput, asal mampu mencitakan suasana hati bahagian dan riang gembira, tidak jadi beban persoalan.
Oleh Noorhalis Majid -Tokoh Pegiat Budaya Banjar, mantan Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel .