Hutan lumut yang penuh akar, dan batang pepohonan di Gunung Bukit Raya Kalimantan. Foto/Instagram - @jessicatharina |
POS SINDO.COM, Ragam – Siapa tak mengenal Gunung Bukit Raya? Bagi para pendaki gunung ini memiliki kharismatik yang tinggi karena kelebatan hutannya.
Gunung ini juga berbeda dengan pegunungan lainnya yang ada di Indonesia. Meskipun dalam satu rangakainnya merupakan bagian dari tujuh pegunungan tertinggi di negara ini (Sevent Summit). Siapa sangka masih banyak para pendaki yang belum bisa menjelajahi hutannya dan merasakan serangan keganasan penghuni tempat tersebut yaitu Pacet.
Memiliki karakter yang sangat kuat dengan kelembaban pada hutannya, sehingga Gunung Bukit Raya merupakan tempat yang paling disukai oleh salah satu hewan berjenis lintah tersebut untuk lokasi berkembang biaknya. Tidak hanya disitu, keberadaan Pacet di dalam hutan tersebut menjadi sosok momok menakutkan dan di waspadai oleh para pendaki yang sedang melakukan pendakian.
Apabila berada di tengah hutan, para pendakipun harus berhati-hati memilih tempat beristirahat, agar terhindar dari serangan Pacet. Ada hal dilarang oleh penduduk setempat selama berada didalam hutan Bukit Raya yaitu tidak boleh membunuh atau membakar Pacet, meskipun bagian tubuh kita terhisap oleh hewan kecil melata penghisap darah.
Maka dari itu, hampir semua pendaki yang pernah datang ke Bukit Raya menyebutnya sebagai tempat kerajaan Pacet. Walau demikian meski terbilang sedikit mengerikan, namun Gunung Bukit Raya juga masih merupakan pegunungan yang di idolakan para pendaki di Indonesia.
Bukit Raya memiliki ketinggian hingga mencapai 2.278 mdpl. Berada di antara dua provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Tengan dan Provinsi Kalimantan Barat. Gunung ini juga salah satu pegunungan yang jarang didaki, dan juga termahal setelah Gunung Carstensz Pyramid yang ada di Papua.
Dibilang sebagai salah satu gunung termahal di Indonesia, dikarenakan letaknya yang masih terpencil dan memerlukan banyak modal biaya untuk bisa melakukan pendakian di Gunung Bukit Raya Kalimantan.
Selain itu, untuk sampai ketempat ini biasanya juga ada berbagai macam persyaratan seperti harus melakukan upacara adat oleh masyakat penduduk setempat. Hal itu dilakukan sebagai tanda untuk keselamatan selama melakukan penndakian Gunung Bukit Raya.
Pohon besar menjulang tinggi di tengah hutan Gunung Bukit Raya Kalimantan. Foto / Instagram - @jessicatharina |
Selain itu yang menjadi ciri khas mahalnya Bukit Raya seperti modal alat trasportasinya yang harus ditempuh dengan melakukan susur sungai menggunakan sebuah perahu klotok yang telah disewakan oleh masyarakat setempat. Biasanya untuk melakukan perjalanan ini akan diantar sampai kelokasi pintu masuk titik mulainya pendakian.
Sejatinya, Gunung Bukit Raya merupakan kawasan konservasi Taman Nasioanal, dan merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan tropika. Selain itu juga Bukit Raya merupakan gabungan dari Cagar Alam Bukit Baka yang berada di Kalimantan Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah.
Gunung Bukit Raya bisa dikatakan masih sangat lestari, dan terjaga beberapa habitat flora dan faunanya yang hidup didalam. Ada sebanyak kurang lebih 800 tumbuhan yang hidup di hutan Gunung Bukit Raya, salah satunya adalah bunga cantik Rhododendron yang menjadi tumbuhan endemik tumbuh di kawasan ini.
Banyak Pacet Dan Serangga Tawon
Biasanya para pendaki tidak bisa mengharapkan pemandangan indah seperti padang savanah hijau. Hal itu dikarenakan dalam selama melakukan pendakian yang harus ditempuh kurang lebih selama lima hari, agar bisa sampai di puncak Gunung Bukit Raya hanya ditemani pepohonan rapat menjulang tinggi, dan langit biru yang terhalang lebatnya daun.Pemandangan kelebatan hutan di Gunung Bukit Raya Kalimantan dari kejauhan. Foto / Instagram - @encres_journey |
Untuk jalur trek pendakian Gunung Bukit Raya terbilang landai, sesekali dalam perjalanan melintasi naik turun undakan kecil. Tak jarang para pendaki kehabisan energinya selama melakukan pendakian.
Selain terkenal sebagai tempat habitatnya Pacet, Gunung Bukit Raya juga dihuni oleh hewan lainnya seperti tawon, dan binatang liar lainnya, sehingga hutannya menjadi tantangan bagi para pendaki. Ada hal unik selama melakukan pendakian di tempat ini, dan pastinya berbeda dari pegunungan lainya yang ada di Indonesia.
Dalam proses pendakian, setelah melihat sebuah tebing batu yang cukup tinggi menandai perjalanan menuju puncak Bukit Raya semakin dekat. Kehidupan pemandangan didalam hutan seketika berubah menjadi sebuah hutan lumut yang penuh akar, dan batang pepohonan yang menghalangi trek pendakian.
Untuk menuju gunung Buktit Raya dua jalur yang bisa dilalui yaitu dari Desa Kasongan di Kalimantan Tengah dan Desa Rantau Malam di Kalimantan Barat. Biasanya bagi para pendaki sering memulai perjalan dari Desa Rantau Malam karena lebih mudah aksesnya, dibandingkan jalur Kasongan.
Apabila dari Kota Pontianak Kalimatan Barat para pendaki harus melakukan perjalanan darat menuju daerah Kecamatan Nanga Pinoh. Setelah itu berganti moda transportasi menggunakan speed boat atau perahu klotok yang digunakan susur sungai mengarungi Sungai Melawi menuju Desa Rantau Malam. (Arief Suseno)
Sumber: Dirangkum berbagai Sumber