Aktivitas kaum wanita Suku Korowai saat beraktivitas menuju kehutan. Mencari kehidupan pokok dengan menggunakan Noken menggendong anaknya. ( Foto/ Instagram - @indonesia_geographic) |
POS SINDO.COM, Ragam – Suku Korowai merupakan salah satu suku pedalaman yang mendiami lembah bagian selatan gunung Jayawijaya. Tepatnya berada di wilayah Kaibar, Kabupaten Mappi, Papua.
Sisi unik dari suku Suku Korowai terkenal dengan ciri khasnya yaitu kental mempertahankan tradisi budaya dan jauh dari kehidupan modern. Seperti yang diketahui kaum laki-laki tidak hanya berkoteka. Sedangkan wanitanya hanya menggunakan rok sebagai penutup auratnya yang terbuat dari bahan sederhana daun sagu.
Bagi mereka para kaum wanita sangat identik selalu menggunakan tas jaring atau biasa di sebut Noken untuk menggendong anaknya. Tas tersebut hanya menggunakan ketika sedang mencari kebutuhan hidup didalam hutan seperti mencari ikan dan sagu. Tak lupa anak-anaknya juga turut membantu.
Rumah pohon Suku Korowai Papua. ( Foto: Instagram - @indonesia_geographic ). |
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar kehidupan mereka menggantungkan hidup dari sumber hasil alam disekitar. Maka dari itu Suku Korowai sangat menjaga akan kelestarian hutan demi anak cucunya.
Suku Karowai baru ditemukan sekitar 36 tahun yang lalu dengan populasi kehidupan manusianya mencapai sekitar 3000 orang. Cara hidup suku ini memilih tinggal di atas pohon-pohon yang menjulang tinggi yang mencapai ketinggian 15 sampai 50 meter dari permukaan tanah.
Mereka selalu memilih pohon yang besar dan kokoh sebagai tiang utama membuat rumah. Sadangkan pada rangka rumahnya juga menggunakan bahan alami seperti tali rotan, kulit pohon sagu sebagai dinding, dan dedaunan untuk atap. Untuk bisa mencapai rumah yang tinggi tersebut, mereka dibantu anak buah tangga yang dibuat menjulur panjang.
Bagi masyarakat Suku Korowai membangun rumah di atas pohon adalah untuk menjaga diri, dari bahayanya hewan-hewan buas. Sealin itu bagi kepercayaan mereka rumah pohon dipercayai sebagai penangkal menghindarkan dari roh-roh jahat.
Sejatinya rumah pohon Suku Korowai merupakan warisan dari para leluhur mereka yang masih dilestarikan. Jadi hingga saat ini mereka masih menempati rumah tersebut agar tidak terjadi kepunahan. (Arief Suseno)
Tulisan Disadur dari berbagai Sumber
Tags
Ragam