Dunia sepakbola Tanah Air dan Dunia berduka, usai terjadi kerusuhan yang menewaskan ratusan korban jiwa di Studion Kanjuruhan Malang, Jatim Pada sabtu (01/10/2022). Foto/ Bola Sport.com |
POS SINDO.COM, Nasional – Meski evaluasi masih terus dilakukan pemerintah terkait terjadinya kerusuhan hingga berujung meninggalnya ratusan korban jiwa usai laga Arema FC Vs Persebaya FC di Studion Kanjuran Malang, Jawa Timur Pada Sabtu (1/10/2022) tadi.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md, seperti dikutip dari kanal Youtube Metrotvnews, Minggu (2/10/2022) menyampaikan dua kesalahan fatal yang akhirnya menjadi pemicu kerusuhan kelam dalam sejarah sepak bola di dunia itu.
Kesalahan pertama, dikatakan Mahfud Md, panitia penyelenggara mengabaikan surat dari Polri yang mengusulkan agar pertandingan digelar pukul 15.30 WIB karena derby Jatim itu rawan terjadi kericuhan.
“Panitia kurang responsif terhadap usul dari Polri. Polri sudah mengusulkan agar digelar pukul 15.30 WIB, itu dengan surat resmi lho sampai dua kali. Tapi panitia bilang ‘ndak usah, jam delapan malam saja’. Panitia seperti memberi jaminan bahwa pertandingan aman,” papar Mahfud Md.
Kesalahan kedua, panitia pertandingan mencetak tiket melebihi kapasitas stadion. Menurut Mahfud, Stadion Kanjuruhan Malang hanya mampu menampung penonton berjumlah 38.000 orang.
“Namun panitia mencetak tiket 42.000 lembar padahal kapasitasnya 38.000 orang, itu sudah penuh. Ini masalah karena penonton yang masuk melebihi kapasitas stadion,” ujarnya.
“Kami tentu melakukan evaluasi. Yang terdekat ya menolong dan mengurus para korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka. Kalau evaluasi jangka panjang, tentu ini akan dilihat secara keseluruhan, termasuk terhadap panitia pertandingan,” kata Mahfud Md dari kanal Youtube Metrotvnews, Minggu (2/10/2022). ( Tim Redaksi)
Tulisan Disadur dari Solopos.com
Tags
Nasional