Rumus Financial Keuangan. Sumber Screnshot Youtobe JSXPRO ID |
POS SINDO.COM, Ragam - Berbicara mengenai kekayaan, khalayak umum terpikirkan mengenai sejumlah cash dan tabungan yang dimilikinya. Lebih dari itu, mayoritas orang akan langsung berfokus pada kepemilikan asset yang mahal, seperti rumah, mobil, motor, perhiasan, HP canggih, dll. Hal tersebut bukan sesuatu yang salah, jika berbicara mengenai kekayaan.
Disisi lain, kekayaan saat ini hanya bertumpu pada hal yang terlihat. Hal tersebut tidaklah salah karena umumnya institusi ataupun penelitian meninjau tingkat kekayaan, bahkan kemiskinan berasal dari papan dan pemasukan. Namun, dua indikator umum tersebut tidaklah relevan pada semua kalangan.
Kembali berbicara mengenai kekayaan, mengapa? Karena konsep ekonomi yang umum mengajarkan bahkan mendoktrin agar individu meraih konsep kekayaan tersebut, yang mana hal tersebut dinilai cukup sulit. Kenapa? karena jika individu meninjau kekayaan dari papan dan pemasukan, hampir mayoritas akan tidak pernah mendapatkannya, bahkan tidak pernah puas dengan hal tersebut.
Sebagian masyarakat pasti mengenal istilah treadmill, ya istilah tersebut popular dalam bidang olahraga, sebuah alat yang memudahkan bagi individu untuk berolahraga (kardio) seperti lari dan jogging tanpa sebuah track.
Namun, istilah treadmill tersebut dapat dimasukan dalam konsep kekayaan, yang mana semakin meningkatkan pemasukan individu, umumnya gaya hidup semakin meningkat (semakin cepat treadmill, semakin cepat pula berlari). Sehingga, peningkatan pemasukan tersebut akan terasa sama seperti pemasukan sebelumnya.
Dalam ilmu ekonomi, selain terdapat konsep kekayaan, masih terdapat konsep financial freedom (kebebasan keuangan). Apakah konsep financial freedom? Merujuk Forbes, financial freedom merupakan keadaan saat seseorang secara sadar dan mampu mengendalikan keuangannya selaras dengan pilihan hidupnya. Ini juga mencakup hal yang paling dasar, yaitu orang tersebut sudah bisa memenuhi segala kebutuhan sehari-harinya.
Melalui pemahaman financial freedom, masyarakat tidak lagi bertumpu pada berapa uang yang dapat diperoleh atau dihasilkan dan barang mahal yang harus dibeli yang hanya memenuhi keinginan atau gaya hidup. Semakin dalam membahas financial freedom, maka financial freedom dapat diukur melalui sebuah rumus.
Dari gambar diatas bisa dilihat bagaimana rumus financial freedom berjalan. Yang perlu diperhatikan dari rumus tersebut, ialah terdapat 2 faktor besar, yakni bagian atas asset dan hutang. Asset sendiri merupakan kepemilikan kita terhadap sesuatu, seperti rumah, kendaraan, lahan, dll. Sedangkan, hutang merupakan sesuatu kita kuasai namun bukan milik kita, seperti pinjaman bank (individu), rumah KPR, kredit kendaraan, dll.
Pada faktor bawah, terdapat biaya bulanan dan penghasilan. Biaya bulanan merupakan biaya yang dikeluarkan individu guna kebutuhan selama satu bulan, seperti transportasi, biaya komunikasi, kesehatan, makanan, dll. Sedangkan penghasilan berupa pendapat yang diperoleh individu melalui usahanya (diluar pinjam), seperti gaji, hasil menjual barang, dll.
Dalam ilmu ekonomi, selain terdapat konsep kekayaan, masih terdapat konsep financial freedom (kebebasan keuangan). Apakah konsep financial freedom? Merujuk Forbes, financial freedom merupakan keadaan saat seseorang secara sadar dan mampu mengendalikan keuangannya selaras dengan pilihan hidupnya. Ini juga mencakup hal yang paling dasar, yaitu orang tersebut sudah bisa memenuhi segala kebutuhan sehari-harinya.
Melalui pemahaman financial freedom, masyarakat tidak lagi bertumpu pada berapa uang yang dapat diperoleh atau dihasilkan dan barang mahal yang harus dibeli yang hanya memenuhi keinginan atau gaya hidup. Semakin dalam membahas financial freedom, maka financial freedom dapat diukur melalui sebuah rumus.
Rumus Financial Keuangan
Untuk melihat bagaimana rumus financial freedom berjalan bisa dilihat dari gambar dibawah ini, :
Rumus Financial Keuangan. Sumber Screnshot Youtobe JSXPRO ID |
Dari gambar diatas bisa dilihat bagaimana rumus financial freedom berjalan. Yang perlu diperhatikan dari rumus tersebut, ialah terdapat 2 faktor besar, yakni bagian atas asset dan hutang. Asset sendiri merupakan kepemilikan kita terhadap sesuatu, seperti rumah, kendaraan, lahan, dll. Sedangkan, hutang merupakan sesuatu kita kuasai namun bukan milik kita, seperti pinjaman bank (individu), rumah KPR, kredit kendaraan, dll.
Pada faktor bawah, terdapat biaya bulanan dan penghasilan. Biaya bulanan merupakan biaya yang dikeluarkan individu guna kebutuhan selama satu bulan, seperti transportasi, biaya komunikasi, kesehatan, makanan, dll. Sedangkan penghasilan berupa pendapat yang diperoleh individu melalui usahanya (diluar pinjam), seperti gaji, hasil menjual barang, dll.
Penghasilan dipengaruhi dua hal, yakni passive income (pemasukan pasif) yakni pemasukan tanpa perlu individu bekerja, seperti hasil menyewakan mobil, hasil kontrakan, bagi hasil saham, dll. Dilain sisi, active income (pemasukan aktif) berupa pemasukan yang diperoleh melalui kerja, seperti gaji, hasil menjual barang di toko, dll.
Secara mudahnya, financial freedom (kebebasan finansial) diperoleh dengan mengurangi hutang/kredit dan memperbesar penghasilan terutama penghasilan pasif. Bagi individu yang masih belum dapat mengarah pada penghasilan pasif, hanya perlu berfokus pada pengurangan hutang, terutama hutang/kredit yang ditujukan memenuhi gaya hidup atau bukan pilihan utama, seperti membeli HP mahal yang tidak sesuai dengan pemasukannya.
Melalui konsep dan rumus diatas, hal yang dapat dipahami ialah bahwa financial freedom tidak hanya bergantung pada seberapa banyak kendaraan, rumah, perhiasan, barang mahal yang dimiliki, melainkan seberapa kualitas hal yang kita miliki tanpa ada kata kredit dari setiap barang yang kita miliki.
Secara mudahnya, financial freedom (kebebasan finansial) diperoleh dengan mengurangi hutang/kredit dan memperbesar penghasilan terutama penghasilan pasif. Bagi individu yang masih belum dapat mengarah pada penghasilan pasif, hanya perlu berfokus pada pengurangan hutang, terutama hutang/kredit yang ditujukan memenuhi gaya hidup atau bukan pilihan utama, seperti membeli HP mahal yang tidak sesuai dengan pemasukannya.
Melalui konsep dan rumus diatas, hal yang dapat dipahami ialah bahwa financial freedom tidak hanya bergantung pada seberapa banyak kendaraan, rumah, perhiasan, barang mahal yang dimiliki, melainkan seberapa kualitas hal yang kita miliki tanpa ada kata kredit dari setiap barang yang kita miliki.
Melalui konsep tersebut pula, kebebasan finansial atau kebebasan keuangan dapat dicapai semua golongan individu, dengan memfokuskan pada kebutuhan primer, bukan keinginan.
Ditulis oleh Opie
Penulis merupakan Perencana Keuangan