Viral Permainan Lato-Lato, Psikolog Imbau Orang Tua Awasi Anak

Permainan Tradisional Lato-lato belakangan viral dan digemari anak-anak. Foto/IST

POSSINDO.COM, Pulang Pisau – Trend permainan baru mulai ramai melanda anak-anak di Pulang Pisau. Yakni mainan jadul bernama lato-lato alias tok-tok, bentuknya berupa mainan yang terbuat dari dua bola dari plastik keras yang keduanya dihubungkan dengan seutas tali beserta pegangannya.

Salah satu orang tua, Lindawati mengaku semenjak ada permainan lato-lato anaknya yang duduk di bangku kelas 6 SD jarang bermain gadget HP lagi. Setiap harinya dikatakan Linda anaknya memainkan lato—lato, mulai dari pagi hingga malam hari sampai suaranya terdengar dimana-mana.

“Memang kita agak khawatir juga sih, soalnya kan bolanya itu cukup keras. Kalau terlalu kuat memainkannya bisa saja kena kepala. Makanya saya selalu pantau anak saya dan minta dia agar hati-hati,” ungkap Linda.

Sementara itu, Psikolog asal Pulang Pisau Rosnawatie menjelaskan, jika Latto-latto yang tengah Viral saat ini merupakan permainan tradisional lama yang mulai hidup lagi. Permainan tersebut tentu punya dampak positi dan negatif sehingga anak-anak yang bermain lato-lato harus dalam pengawasan dari orang tua.
Psikolog asal Pulang Pisau Rosnawatie

“Ada beberapa dampak positifnya, seperti melatih fokus dan konsentrasi anak, Melatih koordinasi gerak motorik, meningkatkan kepercayaan diri, melatih kerja sama antar teman, membamtu meningkatkan kecerdasan dan bisa membantu mengendalikan emosi atau pengendalian diri pada anak,” terang Wanita yang juga mengajar di SMAN-1 Kahayan Hilir.

Meski begitu keberadaan lato-lato juga punya efek negatif yang harus diwaspadai. Diantaranya dikatakan Rosna bisa terjadi benturan pada pendulum anak. Semakin keras benturan bola yang dimainkan maka makin tinggi resiko kedua bola pecah atau berserakan dan bahanya bisa melukai area tangan atau wajah anak apabila terkena pendulum,” ungkapnya.

Kemudian juga jika tidak diawasi anak-anak bisa jadi lupa waktu dan hanyut bermain lato-lato sepanjang waktu . untuk itu dirinya mengimbau agar orang tua bisa melakukan pemantauan berkala pada anak.

“Memastikan bahan pendulum yg digunakan, bukan dari bahan kaca atau plastik yg mudah pecah. Kemudian mengajarkan pada anak yang pemula agar bisa dilatih keseimbangan terlebih dahulu sebelum bermain lato-lato. Terutama dalam mengendalikan diri dengan kecepatan yg normal,” terangnya.

“Penting juga untuk melatih mengayunkan bolanya tidak dekat dengan wajah. Lalu memperhatikan posisi tali dan ikatannya yang kuat dan terpenting selalu mengingat anak agar berhati-hati dengan kecepatan permainan pendulum,” tukasnya. (Sam)

Editor : Dedy

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال