Daging durian yang diolah menjadi olahan Tempoyak, makanan ini biasanya sering muncul disaat musim durian. Foto/IST |
POS SINDO.COM, Ragam - Di Kalimantan, beberapa jenis buah selain bisa dimakan langsung ada juga yang diolah menjadi makanan dengan rasa yang khas. Misalkan buah cempedak yang kulitnya bisa dijadikan mandai setelah melalui proses Fermentasi.
Nah, jika cempedak yang diolah adalah kulit buahnya maka berbeda dengan buah durian. Bagi warga Dayak kalteng atau warga Banjar, daging durian bisa di oleh menjadi panganan yang enak dan bisa bertahan lama jika di Fermentasi. Nama olahannya yakni Tempoyak.
Pengolahan tempoyak umumnya dilakukan para petani buah durian untuk mempertahankan agar rasa durian tetap bisa dinikmati untuk jangka Panjang, mengingat di Kalimantan musim buah durian hanya berlangsung dalam beberapa bulan saja.
Daryanto, Salah satu petani durian asal Basarang Kabupaten Kapuas menjelaskan jika membuat tempoyak dari daging durian cukup mudah. Bahan bakunya hanya daging buah durian yang sudah masak kemudian sedikit gula dan garam.
“Caranya pisahkan daging durian dengan bijinya, supaya steril sebaiknya menggunakan sendok atau sarung tangan plastic. Kemudian daging durian tadi masukan ke toples dan dicampurkan dengan gula dan garam secukupnya, diaduk kemudian tutup rapat,” ujar Daryanto.
Daging durian bisa didiamkan mula satu hingga dua minggu agar terfermentasi sempurna. Tanda daging durian berhasil menjadi tempoyak menurut Daryanto dia akan berubah menjadi lumer seperti mentega, baunya pun terasa sedikit asam.
“Rasanya ada sedikit manis, asam dan asin. Nah tempoyak tadi bisa menjadi olahan untuk masakan atau dijadikan menu sambal. Kalau yang masaknya pandai, akan terasa nikmat luar biasa,” ungkap Daryanto.
Sementara itu, Hajah Dewi salah satu penggemar tempoyak durian asal Banjarmasin mengaku suka berburu durian dan membuat tempoyak sendiri. Sebab dengan membuat sendiri menurutnya kualitas daging dan rasa tempoyak bisa dijamin.
“Saya biasanya berburu durian katingan, Pulang Pisau dan durian Kapuas karena rasanya yang manis dan sedikit pahit, tekstur duriannya juga agak tebal. Kalau menurut saya dijadikan bagan tempoyak rasanya gurih,” ungkap Hajah dewi.
Dalam 1 buah durian dengan berat 1 kilo, dirinya mengaku bisa membuat tempoyak untk 1 toples ukuran sedang. Jika sudah jadi, tempoyak diakuinya untuk konsumsi sendiri. Namun jika membuat lebih ia juga menjual pada kawan-kawannya.
“Tempoyak paling suka dimasak kuning campur dengan ikan, wah rasanya sangat nikmat dan banyak disukai. Begitu juga jika dibuat sambal pedas dan dipadukan dengan buah binjai, itu yang makan bisa nambah beberapa kali,” ungkapnya. (Sam)
Editor : Dedy
Tags
Ragam