Eiger, Produk Karya Anak Bangsa Yang Mendunia

Produk Pakaian Eiger saat ini sangat populer dikalangan anak muda, khusus bagi pecinta adventure. Foto/Net

POS SINDO.COM, Ragam - Merek pakaian Eiger saat ini telah menjadi salah satu brand lokal yang cukup popular di kalangan generasi Z maupun generasi millenial, khususnya para pecinta alam. Variasi produk berkualitas dilengkapi dengan teknologi terbaik untuk adventure membuatnya brand Eiger terus diminati.

Kebanyakan anak-anak mudah, mengaku jika Kualitas bahan dari merek Eiger dianggap memiliki material yang nyaman untuk dibawa berpindah-pindah tempat dan bisa awet meskipun sering dipakai.

Namun tahukah anda, jika Brand nama Eiger sendiri merupakan produk asli dalam negeri yang didirikan juga oleh anak bangsa Bernama Ronny Lukito.

Eiger didirikan pada tahun 1979 di Bandung, Indonesia di bawah naungan PT Eigerindo Multi Produk Industry. Produk alat-alat outdoor itu berkembang dari merek kecil dengan dua mesin jahit menjadi sebuah perusahaan industri outdoor & gaya hidup di Indonesia. 

 

Ronny Lukito Pendiri sekaligus Ceo Eiger. Foto/Net

Melansir Harian Kompas, (28/4/2014), bos Eiger Ronny Lukito menceritakan, mampu mengembangkan usaha toko tas milik ayahnya dari sebuah rumah kecil di Gang Tamrin Bandung menjadi produk ternama yang telah merambah dunia internasional. Secara perlahan, anak laki satu-satunya dari enam bersaudara, pasangan Lukman Lukito dan Kurniasih ini memulai produksi tas dengan nama Butterfly. Nama Butterfly diambil dari merek mesin jahit buatan China yang dimilikinya waktu itu.

Dalam merintis usahanya, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan, dan sedikit bahan baku pembuatan tas dengan modal kurang dari Rp 1 juta. Pada tahun 1979, nama Butterfly diubah menjadi Exxon, tapi nama ini digugat perusahaan Exxon Oil Amerika Serikat.

Nama tersebut kembali diubah menjadi Exsport (Exxon Sporty) hingga lahir merek lainnya seperti Eiger, yang dicetuskan sekitar tahun 1990, Bodypack, dan Neosack. Dikutip dari situs Eiger, nama Eiger diluncurkan pertama kali pada tahun 1989 sebagai produk untuk memenuhi berbagai kebutuhan perlengkapan dan peralatan penggiat alam terbuka.

Nama Eiger sendiri terinspirasi dari Gunung Eiger berketinggian 3.970 mdpl dan menjadi “gunung tersulit didaki” ke-3 di dunia yang terletak di Bernese Alps, Swiss.

Kegigihan membuat usaha yang awalnya hanya berskala rumah tangga dengan ekonomi keluarga pas-pasan, kini mampu berkembang pesat Ronny mampu membeli tanah seluas 6.000 meter persegi di kawasan Kopo, Kota Bandung, yang menjadi pabrik Eiger.

Jenis usaha pun terus berkembang, hingga mampu membuka outlive store di Jalan Setiabudi dan EST Store di Jalan Sumatera, Kota Bandung. Pada tahun 1992, Ronny memperoleh penghargaan Upakarti Pemerintah Republik Indonesia atas usahanya menjalin kemitraan dengan para pengrajin tas. Ronny memberikan modal pada awal usaha bagi belasan perajin lalu memberi tas yang diproduksi para perajin.

Sumber : Kompas




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال