Sejarah Dan Perkembangan Google Maps

 

Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen dua orang yang berjasa menciptakan aplikasi Google Maps. Foto/Net

POS SINDO.COM, Ragam - Kata tersesat, hampir jarang terdengar lagi saat kita sudah mengenal Google Maps. Beruntung, 15 tahun lalu para kreator Google mencetuskan sebuah teknologi yang bisa melacak suatu lokasi dengan akurat, sekali pun kita asing dengan tempat tersebut. 

Dengan adanya Google Maps, pada traveler pun perlu lagi membawa peta kertas atau sibuk bertanya pada warlok alias warga lokal saat tersesat di suatu tempat.

Rupanya aplikasi Google Maps merupakan kolaborasi Google dengan dua kakak beradik asal Denmark, Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen. Bermula di tahun 2004, Rasmussen bersaudara menyumbangkan idenya kepada Google tentang peta digital yang mampu melacak sebuah lokasi dengan akurat dan mudah diperbesar maupun diperluas.

Ide Rasmussen pun diterima Google dengan baik dan langkah berikutnya pihak Google membeli Where 2 Technologies, sebuah perusahaan yang dikawal Rasmussen bersaudara. Kemudian Google kembali membeli perusahaan bertajuk Keyhole yang mengembangkan software visualisasi bumi atau istilah sekarang, Google Earth.

Dibentuk lah tim yang digawangi 50 personel yang khusus meracik teknologi Google Maps. Dengan berbagai onak duri, akhirnyan 8 Februari 2005, Google Maps resmi diluncurkan di Amerika Serikat, kemudian menyusul Inggris setelah dua bulan rilis.  Saat itu, Google mengakui bukan yang pionir untuk urusan peta karena Yahoo Maps sudah menghadirkannya sejak tahun 2002.

Tapi Google Maps dengan cepat menyalip dan akhirnya jauh lebih populer dibandingkan Yahoo Maps.

"Memang bukan yang pertama, tapi peranan Google Maps dalam mentransformasi peta digital, membuatnya populer dan menjadikannya konsumsi publik tidak bisa disepelekan," ucap Gary Gale, pakar di perusahaan peta Ordnance Survey yang dikutip dari Guardian.

Google Maps terus berkembang. Tahun 2005 itu juga, Google menambahkan fitur untuk menunjukkan arah mengemudi atau ke transportasi publik. Komitmen Google di layanan peta digital semakin jelas ketika mereka merintis Google Earth.

"Tujuan kami adalah menciptakan peta seluruh dunia, sebuah bumi yang bisa Anda jelajahi," kata John Hanke, pendiri Keyhole dan mantan Vice President Google Geospatial Division sampai tahun 2011. Maka terciptalah Google Earth.

Kemudian Street View menjadi fitur tambahan Google Maps yang kontroversial tapi terbukti populer. Layanan itu rilis pertama kali di 2006 dan merekam beberapa kota di Amerika Serikat. Lalu diluncurkan di Eropa, Jepang serta Australia pada 2008.

Rupanya Street View adalah ide dari pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. "Larry dan Sergey berkeliling kampus Stanford. Larry mengambil foto dengan kamera DSLR dan menyatukan gambar-gambarnya. Jadi itu adalah ide dari mereka," papar Hanke.

Waktu itu, gambar dari pihak ketiga harganya mahal. Jadi, Google memutuskan berupaya sendiri dalam merintis Street View. Mereka merancang mobil untuk merekam berbagai lokasi. Kameranya canggih dan mampu merekam secara mendetail.

Sumber : Detik.com

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال