Kegiatan Dialog Kebangsaan yang di Gelar Kesbangpol Kotim dengan menyasar mahasiswa, Rabu (22/02/2023) tadi. Foto/IST |
POS SINDO.COM, Kotim - Seiring perkembangan zaman dan pergantian kepemimpinan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tingkat Pemda Tingkat II hingga Pusat, selalu terdapat peran mahasiswa dalam berjalannya sebuah zaman.
Peran mahasiswa atau pemuda yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi menjadi sebuah elemen tersendiri. Mahasiswa umumnya bergerak dalam kesatuan organisasi ataupun membawa nama almamaternya.
Begitu pentingnya peran dari elemen mahasiswa, sehingga mahasiswa perlu terus memupuk rasa nasionalisme. Rasa nasionalisme tersebut dapat berasal dari pendidikan atau pembelajaran dari mana saja, salah satunya pendidikan wawasan kebangsaan. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tahu pentingnya posisi mahasiswa, sehingga melalui Kesbangpol Kotim mengadakan acara Dialog Kebangsaan dalam rangka Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan,
Kesbangpol Kotim pun mengambil tema dialog kebangsaan, yaitu "Dengan Pendidikan Wawasan Kebangsaan Kita Wujudkan Rasa Nasionalisme Yang Tinggi di Kalangan Mahasiswa". Tema tersebut senada dengan tujuan terus memupuk nasionalisme mahasiswa khususnya perguruan tinggi di Kota Sampit terhadap negara. Dialog kebangsaan tersebut dibuka dengan sambutan Asisten I Setda Kotim mewakili Bupati Kotim.
“Mahasiswa perlu mengimplementasikan 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Selamat mengikuti dialog kebangsaan, semoga menjadi sumbangsih bagi pikiran dan kehidupan NKRI yang kita cintai,” Ujar Diana Setiawan pada pembacaan sambutan Bupati Kotim.
Kaban Kesbangpol Kotim Drs. Sanggul Lumban Gaol, MT menhelaskan pendidikan wawasan kebangsaan dilaksanakan sesuai Permendagri No. 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan. Selanjutnya dijelaskan sesuai SK Bupati Kotim. Dialog ini bertujuan agar wawasan kebangsaan mahasiswa se-Kotim agar semakin berkembang dengan tataran nasional, yang lanjutnya dapat memberikan sumbangsih bagi Indonesia, tidak hanya Kotim.
“kita (mahasiswa) harus berpikir (sumbangsih) Indonesia bagaimana kedepan,” ujar Kaban Kesbangpol saat memberikan materi kepada mahasiswa UMSA, UNDA, STIH Habaring Hurung, dan STIE Sampit pada Dialog Kebangsaan Rabu (22/2/2023) di Auditorium UNDA.
Lanjutnya, secara umum mahasiswa dinilai telah menerapkan salah satu wujud wawasan kebangsaan. Hal tersebut telah tercatat dalam bingkai sejarah. Mahasiswa Kotimpun turut serta, sebagai contoh kegiatan mengumpulkan sumbangan saat terjadi bencana alam.
Mahasiswa se-Kotim harus memiliki landasan ide dalam berkehidupan dengan memegang teguh wawasan kebangsaan yang dirangkai dalam 4 pilar bangsa. Melalui aplikasi nilai-nilai wawasan kebangsaan, Mahasiswa akan memiliki cara pandang dan identitas nasional, meletakkan segala permasalahan sesuai kondisi bangsa dan negara. Hal tersebut karena Mahasiswa merupakan agen perubahan suatu bangsa, yang kedepannya akan melanjutkan estafet kepemimpinan saat ini.
“Kami bangga terhadap Mahasiswa tentang bagaimana cara pandang terhadap bangsa Indonesia,” jelas Kaban Kesbangpol Kotim.
Dialog Kebangsaan yang lanjutnya diisi materi oleh Pasi Intel Kodim 1015/Spt Lettu Inf Darsi Eko Utomo. Lettu Inf Darsi Eko Utomo menjabarkan bahwa wawasan kebangsaan terdiri dari 3 unsur, yakni rasa, paham, dan semangat. Unsur rasa suatu perasaan rakyatnya dalam hal ini Mahasiswa untuk mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia. Hal sederhana rasa kebangsaa tersebut mengutamakan dan mencintai produk dalam negeri, salah satunya budaya.
Unsur rasa wawasan kebangsaan mahasiswa umumnya dilakukan melalui penyampaian aspirasi, baik melalui dialog ataupun demonstrasi. Hal tersebut merupakan cara-cara yang diakomodir hukum. Namun, Mahasiswa perlu menjaga pemikirannya agar tidak mudah terprovokasi hal-hal yang belum dapat dipastikan. Unsur paham suatu pemahaman dan komitmen kebangsaan, Pancasila, dan UUD 1945.
“Mahasiswa harus terus berperan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia, melalui pendidikan wawasan kebangsaan dan pendidikan sesuai jurusan, sehingga ilmu tersebut dapat menjadi sumbangsih,” jelas Pasi Intel Kodim 1015/Spt dengan penuh harapan terhadap mahasiswa.
Mantan Rektor UNDA sekaligus Ketua Yayasan DR Ali Kesuma melanjutkan materi sebagai pengisi kepada mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran pada berdirinya tonggak NKRI sejak Kongres Sumpah Pemuda 1928. Mahasiswa turut serta dalam berakhirnya Orde Baru yang menurunkan Presiden RI Kedua Soeharto. Sehingga layak sebutan agen perubahan disematkan kepada Mahasiswa.
Sebut agen perubahan tersebut dapat diimplemantasikan melalui sumbangsih pemikiran dan ide. Sumbangsih Mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara menyampaikan aspirasi, seperti dialog, seminar, bahkan demonstrasi yang semuanya sudah diatur hukum.
“Mahasiswa harus memiliki peran dan sumbangsih. Bagaimana caranya? Nilai permasalahan yang terjadi, analisis permasalahannya, cari solusinya, sampaikan solusinya ke stakeholder,” jelas DR Ali Kesuma mengenai cara Mahasiswa berperan.
Mahasiswa perlu menyiapkan diri untuk terlibat pesta demokrasi Pemilu 2024. Peran yang dapat dijalani mahasiswa sebagai pengawas independen. Tujuannya agar menurunkan pelanggaran-pelanggaran Pemilu 2024.
“Jadilah pengawas independen, laporkan ke Bawaslu Kotim jika mengetahui pelanggaran. Begitulah mahasiswa berperan,” Himbau DR Ali Kesuma terhadap mahasiswa yang hadir. ( Alex)
Editor : Dedy