Seekor bangau bluwok saat sedang mencari makanan di pinggir rawa. | Foto: eBird |
POS SINDO.COM, Ragam - Bangau bluwok yang memiliki nama latin mycteria cinerea ini merupakan spesies dari keluarga ciconiidae. Mempunyai ciri fisik yang sangat unik yaitu badan berukuran besar, berkaki panjang, berleher panjang serta mempunyai paruh panjang, kuat dan tebal.
Dikutip dari Mongabay Indonesia, bahwa burung air seperti bangau tidak bisa diam di satu tempat melainkan senang berpindah tempat. Disebut migran apabila sebagian besar proporsi populasi global atau regionalnya melakukan pergerakan teratur, seperti keluar dari lokasi tempat berbiaknya.
Bangau bluwok biasa dijumpai di perairan dangkal, sungai, pantai pasir, rawa dan sawah berlumpur. Panjang tubuh sekitar 110 centimeter dengan dominan warna tubuh putih, bercak hitam di sayap primer dan muka botak berwarna merah muda juga kakinya.
Bangau bluwok tidak seperti burung kicau lainnya yang pandai bernyanyi setiap paginya, namun hanya bersuara rendah berasal dari katupan paruh.
Untuk di Indonesia, bangau bluwok tersebar di sejumlah daerah seperti, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan daerah lainnya.
Dari catatan Bird Conservation Officer Burung Indonesia, bangau bluwok merupakan jenis burung yang penyebarannya tidak begitu luas dengan populasi relatif kecil dan pengembangbiakannya lambat.
Penyebaran hanya terbatas yakni di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah populasi terbesar berada di Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 6000 ekor 1986, dan sebagian besarnya berada di Indonesia. Untuk populasi terbesarnya ada di Pulau Sumatera.
Cikalang christmas
Digambarkan sebagai burung berkarakter seperti perampok, fregata andrewsi dalam bahasa latinnya dikarenakan sering menjadikan ikan laut serta tubuh binatang lainya sebagai santapan.
Cikalang christmas tidak bisa hidup jauh dari perairan seperti laut maupun lahan basah lainnya. Hal ini disebabkan sumber makanan mereka semua tersedia dia habitat tersebut.
Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber bahwa burung ini hidup endemis di Pulau Natal, tepatnya di Samudra Hindia. Keunikan yang dimiliki cikalang christmas adalah ukuran tubuhnya yang besar hingga mencapai 95 centimeter.
Pada burung ini untuk jantan berwarna hitam-hijau berkilau dengan kantung paruh merah dan perut putih. Sementara cikalang christmas betina memiliki ciri fisik dada perut putih meluas hingga ke sayap bawah.
Selanjutnya pada betina terdapat kerah putih, dan lingkar mata merah jambu. Untuk remaja indentik lebih coklat, juga di kepalanya coklat karat pucat. Garis gelap lebar melintang dada. Iris coklat gelap, paruh hitam (jantan) atau merah jambu (betina), kaki abu-abu keunguan, telapak kaki kemerah jambuan.
Cikalang christmas termasuk jenis burung diurnal, sore hari mereka terbang berputar di atas pulau dan memilih pohon tinggi untuk tidur.
Kelebihan dari burung ini bisa mengudara dari ketinggian di atas permukaan laut mengikuti rombongan ikan meskipun udara panas. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan target buruannya tanpa harus mendarat.
Berdasarkan hasil penelitian dalam dalam jurnal Nature Communication oleh Ratterbord pada 2016, menjelaskan bahwa jenis cikalang besar mampu tidur sambil terbang meski malam hari.
Di dunia, ada lima jenis cikalang yang hidup di daerah sub tropis dan tropis. Jenis itu adalah Magnificent Figatebird [Fregata magnificens], Ascension Frigatebird [Fregata Aquila], Greater Frigatebird atau cikalang besar [Fregata minor], Lesser Frigatebird atau cikalang kecil [Fregata ariel], dan Christmas Frigatebird atau cikalang christmas [Fregata andrewsi].
Cikalang termasuk predator puncak, di ekosistem perairan, jenis ini menjadi indikator keberadaan ikan dan kesehatan perairan. Seperti jenis Magnificent Frigatebird, yang mengetahui adanya ikan sarden, sebagai tangkapan nelayan juga. Selain itu biasanya keberadaan cikalang di teluk Jakarta yang oleh nelayan digunakan sebagai penanda cuaca.(Arief Suseno)
editor : dedy