Lokasi
Makam Datuk Kandang Haji yang ada di Desa Teluk Bayur,, Kecamatan Juai,
Kabupaten Balangan, Kalsel mulai ramai dikunjungi peziarah yang menghabiskan
waktu cuti usai lebaran. Foto/IST |
Salah satu pengelola Makam Datuk Kandang Haji yakni H Sani mengatakan jika nama Kandang Haji didasarkan pada cerita masyarakat yang menyatakan bahwa desa tersebut dipagari atau dikandangi dengan doa-doa.
“Tujuannya, untuk mencegah masuknya para penjahat. Legenda di masyarakat menyebutkan bahwa tokoh Datuk Kandang Haji awalnya bernama Patih Bentar Alam, sementara diriwayat lain ia juga bernama Datu Surya Sakti Mangku Alam,” ujar Haji Sani.
"Setelah memeluk Islam beliau menunaikan ibadah haji ke Mekkah dengan berjalan kaki, setelah pulang ke kampung halaman ia mengajar dan menyebarkan ilmu agama Islam kepada masyarat luas," ujarnya lagi.
Sementara itu berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun media ini, sosok Datuk Kandang Haji lahir pada tiga abad lampau, ia merupakan putra daerah setempat dan hidup dari keluarga petani yang sederhana.
Dulunya almarhum dikenal sangat aktif menyebarkan dakwah kemasyarakat, bahkan Datuk Kandang Haji sampai berhasil membangun beberapa masjid di beberapa daerah. Salag satu Masjid yang dibangun olehnya adalah Masjid Al Mukarramah di Desa Bangkal, Kecamatan Halong, Masjid Jannatul Ma'wa di Desa Buntu Karau Kecamatan Juai, dan Masjid Sirajul Huda di Desa Paran Kecamatan Paringin.
Sementara itu beberapa barang yang menjadi peninggalan beliau antara lain adalah Al Quran tulisan tangan, cukmar (tongkat khatib), piring melawen besar, dan petaka kayu.
Selain peninggalan, Makam Datuk Kandang Haji juga memiliki keunikan yang tersiar sejak dulu sampai sekarang adalah juga disebut Makam Panjang, karena panjang makamnya kurang lebih 11 meter dan lebarnya kurang lebih 4 meter.
Saat ini makam tersebut berada didalam pagar besi, didalam pagar tersebut ada dua batu nisan dari kayu ulin kemudian bertambah menjadi beberapa nisan.
"Saat ini makam tersebut dikeramatkan oleh masyarakat, dijadikan tempat ziarah dan syukuran, salah satu akibatnya nisan bertambah karena penziarah mengucapkan nazar ditempat tersebut dan terkabu, sebagai ungkapan rasa syukur yang bersangkutan menancapkan nisan baru, selain itu juga ada kain kuning," jelas Haji Sani.
Menurutnya tingkat kunjungan penziarah cukup tinggi, mereka ada yang berasal dari Tanjung, Banjar, Rantau, Kotabaru, bahkan dari Kaltim dan Kalteng. Untuk mengenang jasa dan kebaikan beliau, tidak sedikit masyarakat berziarah dengan tujuan khusus seperti hajat atau keinginan tertentu ke makam Datuk Kandang Haji.
Diperkirakan lokasi makam keramat Datk Kandang Haji akan terus ramai oleh pezirah hingga satu minggu kedepan. Pada saat idul fitri bukan hanya pengunjung dari Kabupaten Balangan namun juga warga luar daerah. (Redaksi)
Tags
Balangan