Presiden Jokowi saat bersama Ganjar Pranowodan Prabowo Subianto dalam
satu rangkaian kerja beberapa waktu lalu. Foto/IST |
Dikatakan Pengamat Dedy Kurni jika statemen itu seolah ingin mempertegas bahwa Jokowi secara nyata ikut campur urusan politik praktis, dan jelas ini menjadi kenyataan Presiden pertama paling tidak bijak.
“Tentu ini soal pilihan terbaik tentu pada menduerkan Prabowo-Ganjar. Pertama, dia pun mengulas soal PDIP pernah memberikan janji akan usung Prabowo.Dan Prabowo sudah pernah menjadi Cawapres PDIP, sehingga cukup baik jika kemudian saat ini Gerindra yang memimpin," ucap Dedi.
Kedua, kata Dedi, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu jauh lebih kuat dibanding Ganjar, saat ini. Hal tersebut berkaca dari Prabowo yang miliki mayoritas pemilih partai, tetapi Ganjar tidak.
"Suara yang mengarah pada Ganjar masih di suply Megawati dan Jokowi, juga PDIP," sambung dia.
Dia juga mengungkapkan, persoalan bagi PDIP jika mereka tidak berada pada posisi Capres, maka besar kemungkinan tidak perlu mendukung Ganjar.
Yakni, cukup memajukan Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang lebih diprioritaskan mendampingi Prabowo.
Selain itu, Dedi menyebut wacana duet Prabowo-Ganjar akan punya pengaruh psikologis yang cukup kuat. Di mana, bisa saja sepadan dengan pertahanan Anies Baswedan jika kemudian harus head to head.
Bahkan, dia mengatakan bahwa bakal ada kemungkinan Anies bisa unggul calon yang dipasangkan adalah Ganjar-Prabowo.
"Tetapi jika Ganjar yang Capres, peluang sasaran propaganda akan banyak dihadapi Ganjar dan itu tentu merepotkan. Anies bisa saja justru unggul jika Ganjar-Prabowo," terang dia.
Sementara, Direktur Eksekutif Political and Public Poicy Studies (P3S) Jerry Massie meyakini dukungan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) kepada salah satu calon presiden, baik itu Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, masih menunggu sikap atau arah koalisi dari Partai Golkar.
Diketahui, Golkar sampai saat ini belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai lain, di samping Koalisi Indonesia Berstau (KIB) yang juga masih belum mengumumkan capres mereka.
"Kalau Golkar dukung Prabowo, maka 99 persen Jokowi gabung koalisi Gerindra, Golkar, dan PKB. Itu kuncinya," kata Jerry, Jumat.
Jerry menduga saat ini Jokowi tengah melakukan manuver politik melalui sang putra, Gibran Rakabuming Raka.
" Jokowi bermanuver lewat barisan relawannya. Manuver jadi ajang untuk memastikan ke mana arah dukungan Jokowi pada capres di Pemilu 2024," kata dia.
Dia mengatakan manuver tersebut sudah terlihat dari dukungan relawan yang diberikan kepada bakal capres Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Bahkan, kala itu Prabowo juga didampingi Gibran, yang membuat Gibran harus dipanggil DPP PDIP untuk diminta klarifikasi. (Redaksi)
Sumber : Pos Belitung
Tags
Politik