Harga Emas Merosot di Pasaran Ini Penyebabnya

Ilustrasi Emas.Foto/Net
 
POSSINDO.COM, Nasional -Harga emas dunia turun tipis pada akhir perdagangan Senin (17/7/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, karena pelaku pasar masih bimbang terkait kemungkinan sudah berhenti atau masih berlanjutnya kenaikan suku bunga. Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,02 persen menjadi di level 1.954,60 dollar AS per ons.

Sebab laju inflasi yang lebih terkendali itu mendorong ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dapat segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Hal ini membuat harga emas dunia sempat menguat 1,65 persen sepanjang pekan lalu. Namun pada awal pekan ini, sentimen positif tersebut tidak mampu memperkuat minat investor terhadap emas. Lantaran, para pelaku pasar masih ragu terkait The Fed akan segera memberi sinyal untuk mengakhiri tren pengetatan moneternya, atau melakukan jeda kenaikan suku bunga. "Investor (emas) pada saat ini cukup enggan untuk sepenuhnya bullish, meskipun ada data inflasi minggu lalu,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

 

Saat ini, sebagian besar pelaku pasar pun masih memproyeksikan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunganya dalam pertemuan rutin yang akan berlangsung pada 25-26 Juli 2023 mendatang. Melek menilai, harga emas masih akan tertekan karena ekonomi AS terus menunjukkan penguatan, terutama dari bidang ketenagakerjaan. Hal ini membuat The Fed nampaknya sulit untuk melonggarkan kebijakan moneternya. "Emas kemungkinan akan berada di bawah tekanan karena ekonomi AS terus menguat, terutama di bidang ketenagakerjaan. ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil. Namun sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Sumber : Kompas.com

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال