Ganjar Pranowo saat menghadiri acara pelepasan siswa dan prasetya alumni SMKN Jateng tahun ajaran 2018/2019 lalu. Foto/IST |
POSSINDO.COM, SEMARANG – Gubernur Ganjar Pranowo melahirkan berbagai program revolusioner di bidang pendidikan selama dua periode memimpin Jawa Tengah. Ganjar mengagas berbagai inovasi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Ganjar mengatakan, pendidikan merupakan ujung tombak yang akan membawa Indonesia menjadi negara adidaya. Ganjar meyakini, pendidikan merupakan solusi mewujudkan sumber daya manusia yang unggul demi mengentaskan kemiskinan.
Ganjar Pranowo saat meninjau kegiatan praktik di SMKN Jateng di Semarang beberapa waktu lalu. Foto/IST |
Berikut sederet prestasi dan inovasi yang diinisiasi Ganjar Pranowo :
1. Dirikan Sekolah Boarding Gratis SMKN Jateng
Ganjar menginisasi pendirian sekolah asrama (boarding) yang diberi nama SMKN Jateng, pada 2014. Kini sudah ada 3 SMKN Jateng yang sudah berjalan, yang pertama berlokasi di Kota Semarang, yang kedua di Kabupaten Pati dan yang ketiga di Kabupaten Purbalingga.
SMKN Jateng adalah sekolah gratis untuk anak- anak dari keluarga miskin. Para calon peserta didik harus berasal dari keluarga miskin yang terdaftar pemerintah.
Menariknya, anak-anak dari keluarga miskin yang belajar di SMKN Jateng tidak hanya mendapatkan pendidikan dan fasilitas gratis tetapi juga difasilitasi agar segera terserap dunia kerja.
2. Bangun 15 SMKN gratis Semi Boarding
Untuk menjangkau lebih banyak anak-anak keluarga miskin, Ganjar juga menggagas konsep sekolah semi-boarding di 15 SMKN tersebar di Jateng. Konsepnya hampir sama dengan SMKN Jateng, yang membedakan di SMKN semi boarding, hanya sebagian siswa dan siswi yang tinggal di asrama.
3. Perluas Akses Pendidikan Melalui Sekolah Virtual
Ganjar juga berupaya memperluas akses pendidikan di Jateng melalui sekolah virtual gratis bagi lulusan SMP. Rintisan kelas virtual telah diluncurkan Ganjar pada 13 Oktober 2020 lalu, di SMAN 1 Kemusuk Boyolali dan SMAN 3 Brebes.
4. Bangun Sekolah Negeri di Daerah Blank Spot
Gubernur berambut putih ini juga memastikan seluruh masyarakat di daerah remote area atau blank spot di Jawa Tengah mendapatkan pendidikan yang layak untuk membangun sekolah negeri. Tiga sekolah di kawasan blank spot tersebut yaitu di SMAN Tawangmangu, SMKN Lumbir, serta SMKN Pagentan.
5. SPP Gratis
Program SPP gratis bagi siswa SMA/SMK/SLB negeri di Jawa Tengah diberlakukan mulai Januari 2020. Siswa yang terlanjur membayar SPP hingga Juni 2020 berhak mendapatkan pengembalian dari sekolah.
6. Canangkan Program Sekolah Tanpa Sekat
Konsep sekolah tanpa sekat ini merupakan program yang dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk memberikan kesempatan secara luas kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendidikan.
Tanpa sekat yang dimaksud adalah tidak ada batasan pembiayaan, pendanaan, status sosial, dan ekonomi. Termasuk gender dan disabilitas. Semuanya mendapat kesempatan dan hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.
7. Tambahan Penghasilan bagi GTT dan PTT
Pada era kepemimpinan Ganjar, Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) juga mendapatkan tambahan penghasilan. Bila sebelumnya rata-rata penghasilan mereka Rp300 ribu per bulan, Pemprov Jateng menyesuaikannya dengan rata-rata nilai UMK yang diberi tambahan sesuai jenjang pendidikan hingga sekitar 10 persen.
8. Insentif Bagi Guru Agama Non Formal
Kesejahteraan guru agama non formal di Jateng juga mendapatkan perhatian dari Ganjar. Ganjar mengucurkan anggaran Rp277 miliar untuk insentif para guru agama non formal sebanyak 230.830 penerima pada 2023.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding pada 2022, di mana Pemprov Jateng mengucurkan anggaran sebesar Rp254 miliar untuk sebanyak 211.455 penerima.
Dari program insentif ini, setiap guru mendapatkan Rp1,2 juta per tahun. Insentif diberikan untuk guru keagamaan non formal dari lima agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
9. Majukan Dunia Pendidikan Lewat Gubernur Mengajar
Terobosan lain yang dilakukan Ganjar di bidang pendidikan adalah Gubernur Mengajar dalam program ini, Gubernur Ganjar meluangkan waktunya untuk mengajar ke sejumlah sekolah di Jawa Tengah.
Program Gubernur Mengajar ini dilakukan Ganjar Pranowo sejak terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Gubernur Mengajar merupakan bagian dari ikhtiar untuk memberikan sentuhan baru ataupun terobosan baru dalam dunia pendidikan.
10. Terapkan Kurikulum Antikorupsi
Gubernur Ganjar pun menerapkan pendidikan antikorupsi di sekolah. Program pendidikan antikorupsi di sekolah ini menjadi terobosan pertama di Indonesia.
Wujud konkret dari program ini adalah pembentukan gerakan siswa sebagai Agen Antikorupsi Jateng.
Dimulai dari pilot project sebanyak 23 sekolah, pemberlakuan kurikulum antikorupsi di sekolah terus berkembang. Sebanyak 367 sekolah telah mendaftar secara sukarela. Dari 367 itu, 160 di antaranya SMA Negeri.
11. Gagas Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda
Untuk mengurangi pengangguran dan menggerakkan kelompok kewirausahaan pemuda di pedesaan, Ganjar mengagas Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP).
Sebanyak 200 orang lulusan sarjana akan ditugaskan ke desa-desa untuk mendampingi pemuda desa agar produktif melalui kelompok usaha/kewirausahaan.
12. Hadirkan Sekolah Inklusi bagi Difabel
Keseriusan Ganjar untuk menjamin pendidikan yang setara dan merata bagi seluruh anak di Jateng dibuktikan melalui program inklusi di sekolah dengan menyediakan guru pendamping bagi siswa berkebutuhan khusus juga sarana dan prasarana yang ramah disabilitas.
Selain itu, selama pelaksanaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB), terdapat jalur offline pendampingan khusus bagi para difabel.
13. BOS untuk Siswa Sekolah Swasta
Pemprov Jateng mengalokasikan dana bantuan bagi siswa sekolah swasta setingkat SMA yang disalurkan melalui mekanisme Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Bosda bagi sekolah swasta ini hanya diberikan bagi sekolah swasta yang berakreditasi B dan C agar bisa naik tingkat.
Besaran bantuan Bosda diperuntukkan murid sekolah swasta mulai Rp250 ribu per siswa bagi sekolah berakreditasi B. Sementara, untuk murid sekolah berakreditasi C mencapai Rp500 ribu per siswa.
Selain Bosda, sekolah swasta juga mendapat bantuan terkait sarana prasarana melalui hibah. Selain itu, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan untuk Madrasah Aliyah Negeri dan swasta sebagai bentuk perhatian pada pelaksanaan pendidikan di Jateng. (Redaksi)