Masakan Khas Dayak Kandas Sarai. Foto/Net
POSSINDO.COM, Ragam -Di era kekinian saat ini, sudah jarang ditemui makanan
khas tradisional, Menjamurnya makanan mancanegara, makanan instan, membuat
makanan tradisional seolah kini mulai ditinggalkan.
Semua pada tahu enggak apa itu kandas? Kandas itu merupakan bahasa Dayak dari sambal. Rasanya? Sudah pasti enak sebagai makanan tambahan. Mempunyai aroma sedap. Jika ada kandas di meja makan, dijamin deh, makin menambah selera makan dan makin lahap.
Kandas dibuat seperti pada umumnya. Diulek di cobek. Bedanya dengan sambal-sambal dari daerah lain, kandas khas Kalteng ini selalu dicampur dengan ikan sungai. Kandas terdiri dari berbagai macam olahan. Ada kandas sarai, kandas potok, kandas kambang henda, dan lain-lain.
Suku Dayak Kalteng sering mencoba-coba membuat kandas. Karena jenuh makan ikan maka banyak masyarakat mengkreasikan kandas dengan tanaman yang ada di sekitar dan juga di hutan. Kamison menyebut, lebih dari 10 olahan kandas. Di antaranya, kandas sarai, kanjat, potok, ketapi, pahera, mangkahai, batang pisang, Suna, kalapimping, dan umbut rotan.
Kandas sarai dan kandas potok, dua kandas sangat enak rasanya. Ikan yang digunakan untuk campuran adalah ikan air tawar. Salah satunya ikan patin yang sering digunakan. Bisa digoreng atau dipanggang.
Kandas merupakan cara memasak yang sangat cepat dan tidak membuang waktu lama. Proses pembuatannya adalah dengan cara ikan, sayur, dan bumbu dicampur jadi satu kemudian diulek dicobek. Beraneka ragam jenis sayuran seperti umbut rotan/singkah rua singkah umbut, singkah potok, rimbang bulu, kambang henda, suna, terong asam, buah ketapi, terong pipit, hampalam/mangga muda, terong, buah ramania, dan lain-lain sering dijadikan untuk campuran. “Rasanya sudah pasti sedap. Mau pedas, tergantung selera penikmatnya.
Kandas itu sendiri lahir dari orang-orang yang bekerja di ladang, jadi bahanbahannya merupakan hasil kebun sendiri.
Dirangkum dari
Sumber : kaltengonline.com