Ramai, Gaduh Panji Gumilang Dan Ponpes Al Zayitun

Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang yang belakangan membuat heboh publik. Foto/IST

POSSINDO.COM, Ragam - Nama Panji Gumilang akhir -akhir ini senter menjadi perbincangan publik. Panji Gumilang dinilai membawa ajara agama islam yang sesaat. Kini, Panji Gumilang masih dalam proses investigasi mengenai banyaknya kontroversi yang ramai saat ini.

Sosok Panji Gumilang pimpinan pondok pesantren Al Zaytun memang penuh kontroversi. Dia sempat menyapa awak media dengan salam Ibrani dan memberikan pernyataan Alquran karangan Nabi Muhammad. Tak hanya itu, Panji Gumilang bahkan pernah dipenjara terkait kasus pemalsuan dokumen.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang tak bisa menjawab lima pertanyaan yang disampaikan Tim Investigasi terkait pernyataannya yang dinilai kontroversi.

Panji Gumilang meminta waktu kepada tim investigasi untuk menyiapkan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Delapan Temuan Dikonfirmasi

Kepala Kesbangpol Provinsi Jabar, Iip Hidajat mengatakan, ada delapan temuan yang dikonfirmasi langsung kepada Panji Gumilang.

Selain soal tata cara salat Idul Fitri di Al-Zaytun yang tidak biasa, tim investigasi juga mengonfirmasi pernyataan Panji tentang Al-Zaytun yang menganut mazhab Ahmad Soekarno.

Pernyataan Panji lainnya yang dikonfirmasi adalah Al-Qur'an yang disebut karangan Nabi Muhammad serta taubat dosa berzina cukup membayar dengan uang.

Hal lainnya, tindakan Panji mengubah salam dan menyanyikan lagu Yahudi, menyebut Tanah Suci adalah Indonesia sehingga untuk berhaji tidak perlu pergi ke Makkah, wanita boleh menjadi imam dan khatib salat Jumat, serta pernyataan masjid tempatnya orang frustrasi, kikir, dan kecewa.

Proses klarifikasi dilakukan tim investigasi bersama Tim Saber Hoaks untuk mencari tahu kebenaran dari pernyataan-pernyataan kontroversial itu yang didapat dari beberapa video.

Hasil dari pertemuan ini, akan diserahkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

"Sementara urusan pendidikannya, akan diserahkan ke Kementerian Agama," katanya.

Saat mendatangi gedung Sate, Panji Gumilang masuk melalui pintu belakang pukul 16.10 WIB. Sejumlah awak media yang menunggu di pintu utama Gedung Sate pun kecolongan. Panji datang menggunakan jas hitam dan peci hitam bersama rombongan. Mereka mendapat pengawalan yang ketat dan sempat dimasukkan ke ruangan Lokantara.

Setelah itu, Panji dan rombongan diarahkan ke ruang Manglayang untuk bertemu dengan tim investigasi yang sudah menunggu sejak pukul 14.00 WIB. Panji sempat menyapa awak media dengan salam bahasa Ibrani saat akan menuju ruang pertemuan.

"Assalamualaikum. Shalom aleichem (salam dalam Bahasa Ibrani)," ujar Panji sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

Namun, setelah itu, ia langsung masuk tanpa berkata sedikit pun. Hal serupa juga dilakukan Panji saat keluar dari ruang rapat Manglayang sekitar pukul 17.20 WIB. Wartawan sempat mengadangnya saat akan ke luar Gedung Sate.

Tapi, lagi-lagi, ia hanya menebar senyum dan tidak memberikan keterangan apapun terkait hasil pertemuan dengan tim investigasi.

"Bagus ya, bagus," ujar Panji sambil berlalu.

Pembentukan tim investigasi adalah kesepakatan dari hasil pertemuan Pemprov Jabar dengan sejumlah kiai di Gedung Sate. Seusai mengumumkan pembentukan tim itu, Senin (19/6), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga menegaskan bahwa tim ini akan bekerja selama tujuh hari.

Jika nanti hasil tim investigasi mendapatkan adanya bukti pelanggaran-pelanggaran secara fiqih, syariat, dan administrasi, maka pemerintah akan melakukan tindakan.

Kontroversi Panji Gumilang

Ini bukan kali pertamanya pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang menuai kontroversi. Panji Gumilang juga didemo masyarakat karena dinilai menyebarkan ajaran menyimpang dari syariat Islam. Di antaranya mengganti salam umat muslim menjadi salam Yahudi.

Dia juga pernah menyebut Alquran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad. Panji Gumilang disebut juga pernah mengungkapkan bahwa menunaikan ibadah haji tak perlu ke Tanah Suci, tetapi bisa dilaksanakan di Indonesia.

Sederet kontroversi itu membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menegur Ponpes Al-Zaytun. Menurut MUI, Ponpes Al-Zaytun telah melakukan banyak penyimpangan.

"Contohnya, salam misalnya mengucapkan Assalamualaikum pakai salam Yahudi gitu kan. Terus jangan jauh-jauh pergi ke Mekkah, Indonesia juga tanah suci, nah ujung-ujungnya nanti dia membolehkan haji di sini, itu kan sudah menyimpang itu," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar dikutip dari Kompas.com pada Kamis (15/6/2023). MUI Jabar juga telah membentuk tim khusus untuk mengungkap dugaan ajaran sesat di pondok tersebut.

Sumber : TribunCirebon.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال