Dirjen Migas Sebut Ada LPG Oplosan saat Penyaluran Gas Nonsubsidi Turun

Dirjen Migas Sebut Ada LPG Oplosan saat Penyaluran Gas Nonsubsidi Turun

POSSINDO.COM, Ekonomi -Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengakui adanya LPG oplosan, yakni dari gas 3 kg ke tabung yang lebih besar. Ini terjadi di tengah penurunan realisasi penyaluran gas nonsubsidi.
 
"Ini menjadi perhatian kami, apa sebenarnya yang terjadi di lapangan, kenapa (realisasi) non-public service obligation (non-PSO) turun? Apakah terjadi switch dari PSO ke non-PSO? Faktanya ada beberapa pengoplosan. Untuk itu, pemerintah sedang betul-betul mengawasi ini dan beberapa solusi sedang coba dilakukan," ungkapnya dalam Konferensi Pers Transformasi Subsidi LPG 3 Kg Tepat Sasaran secara daring, Kamis (3/8).
 
Tutuka menegaskan penyaluran LPG 3 kg alias gas subsidi dengan harga sangat murah ditujukan untuk masyarakat miskin. Namun, memang masih ada beberapa oknum bandel di lapangan.
 
Oleh karena itu, ia menambah satu tugas lagi ke Pertamina untuk betul-betul memastikan gas melon sampai ke tangan warga berhak. Data-data warga miskin yang berhak mendapatkan LPG 3 kg dikumpulkan dalam pendataan digital, di mana sudah ada 6,7 juta konsumen terdata.


Di lain sisi, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Maompang Harahap merinci realisasi subsidi LPG 3 kg pada 2019-2022 menyentuh 4,5 persen per tahun hingga 7,8 juta metrik ton pada tahun lalu. Sedangkan rata-rata penurunan penyaluran LPG nonsubsidi dalam periode sama mencapai 10,9 persen per tahun menjadi 0,46 juta metrik ton di 2022.

Sumber : cnnindonesia

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال