DLH Pulang Pisau: Penanaman dan Pelestarian Mangrove Salah Satu Solusi Atasi Abrasi

 

Penanaman Mangrove, salah satu solusi meminimalisir abrasi di daerah pesisir. Foto/ IST

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pulang Pisau Kalimantan Tengah Hendri Arroyo melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan Hidup Veronica Lenny Puspasari (20/8/2023) mengatakan bahwa salah satu cara mengatasi terjadinya banjir akibat abrasi adalah meningkatkan kembali penanaman dan pelestarian mangrove untuk di daerah pesisir kabupaten setempat.

"Tumbuhan memiliki nama latin Rhizophora ini mempunyai peran penting serta manfaat yang cukup besar untuk lingkungan dikarenakan mampu mendaur penggenangan pasang surut air laut. Selain itu mangrove juga mempunyai manfaat untuk tempat berkembangbiaknya ikan, kepiting, dan berbagai spesies lainnya," kata Veronica.

Seperti yang diketahui, terang dia, bahwa sebagian masyarakat Kabupaten Pulang Pisau ada yang tinggal dan hidup di sekitaran pesisir dengan mata pencaharian sebagai nelayan tangkap. Resiko besar mengalami musibah bencana alam seperti abrasi tidak menutup kemungkinan dirasakan sehingga harus adanya tingkat kesadaran kita semua untuk melestarikan mangrove.

Sebagai upaya pelestariannya dari program jangka panjang di tahun 2023, papar dia, Dinas Lingkungan Hidup setempat bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) serta pembinaan oleh Yayasan Eden Nusantara Hijau kembali melakukan penanaman mangrove seluas 25 hektare di wilayah Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala. Penanaman masih dalam tahap pembibitan yang berlanjut hingga rehabilitasi mangrove.

Veronica menjelaskan, sejauh ini mangrove yang tumbuh di pesisir Kabupaten Pulang Pisau sudah cukup baik. Pelestarian telah dilakukan sejak tahun 2020 dan masih terus ditingkatan, karena kapan terjadinya gelombang pasang laut tidak bisa diprediksi.

Ia mengakui, meskipun gelombang pasang terkadang menyebabkan bibit mangrove banyak yang mati. Namun semua itu bisa di atasi secara bertahap, apalagi luas bibir pantai yang dimiliki Kabupaten Pulang Pisau masih terbilang cukup panjang.

Veronica menambahkan, melihat hal tersebut tentunya DLH Pulang Pisau bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), BPDAS-HL, dan Non-Governmental Organization (NGO) juga terus berupaya menjaga serta melakukan pelesrarian mangrove. Selain itu masyarakat harus mengetahui betapa pentingnya menanam mangrove karena mangrove ini adalah salah satu tumbuhan yang bisa mecegah terjadinya abrasi dan banjir rob untuk wilayah pesisir. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Uploader: DUDENK)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال