India Sukses Meluncurkan Satelit Untuk Eksplorasi ke Bulan dalam Misi Chandrayaan-3. Foto/Telegraph India/Space |
POSSINDO.COM, Ragam -Misi India ke Bulan menggemparkan dunia. Chandrayaan-3
berhasil mendarat di kutub selatan Bulan pada Rabu (23/8/2023.
Tadinya, Chandrayaan-3 diprediksi akan tiba berbarengan dengan misi Luna-25
yang diluncurkan Rusia. Sayangnya, utusan Presiden Vladimir Putin itu gagal
melanjutkan misi.
Padahal, biaya yang dikeluarkan Rusia untuk meluncurkan Luna-25 diprediksi
mencapai Rp 3 triliun atau jauh lebih mahal ketimbang Chandrayaan-3 milik India
yang 'hanya' Rp 1,2 triliun.
Chandrayaan-3 merupakan lanjutan dari misi India ke Bulan yang
dilakukan pada 2009 (Chandrayaan-1) dan 2019 (Chandrayaan-2). Ada beberapa
rekor yang dicatatkan India dalam misi kali ini, dirangkum dari Livemint, Kamis
(24/8/2023).
Rekor Dunia
yang Dicatat Chandrayaan-3
- India menjadi negara pertama yang mendarat di sisi kutub selatan Bulan.
- India menjadi negara ke-2, selain China, yang mengoperasikan Rover di Bulan.
- India menjadi negara ke-4 yang mendarat di Bulan. Sebelumnya, ada China, AS, dan Uni Soviet.
- Sebanyak 8 juta orang menonton live streaming mendaratnya Chandrayaan-3 di Bulan. Angka itu memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh YouTuber Casimiro pada semifinal FIFA World Cup 2022 dengan angka 6 juta audiens saat live streaming. Bahkan, 18 jam setelah live streaming selesai, penonton video Chandrayaan-3 saat landing mencapai angka lebih dari 70 juta.
Selain beberapa catatan rekor di atas, ada
beberapa fakta menarik soal Chandrayaan-3 yang patut diketahui, sebagai
berikut:
Misi yang
Dibawa Chandrayaan-3
Pada 2009, misi Chandrayaan-1 ke Bulan
berhasil mengumpulkan data di area terdingin dan tergelap, yakni kutub Bulan.
Data itu menunjukkan tanda-tanda deposit air es beku.
Lalu, 10 tahun kemudian pada 2019, ISRO
meluncurkan misi Chandrayaan-2 untuk menindaklanjuti temuan sebelumnya.
Sayangnya, misi itu gagal karena pesawat menabrak permukaan Bulan ketika hendak
mendarat.
Kini, 4 tahun kemudian, Chandrayaan-3 berhasil
mendarat dan akan meneruskan eksplorasi untuk pembuktian keberadaan air es beku
di kutub Bulan.
Chandrayaan-3 juga akan mengukur kepadatan
plasma (ion dan elektron) di permukaan tanah Bulan. Chandrayaan-3 juga akan
mengukur stabilitas di sekitar lokasi pendaratan di Bulan.
Misi ini akan membantu ilmuwan menemukan jenis
bahan kimia apa yang ada di tanah Bulan. Spektrometer Sinar-X Partikel Alfa
(APXS) akan menentukan komposisi unsur seperti magnesium, Aluminium, Silikon,
Kalium, Kalsium, Titanium, dan Besi, pada tanah dan bebatuan di sekitar lokasi
pendaratan di Bulan.
Perusahaan
di Balik Chandrayaan-3
Chandrayaan-3 merupakan pesawat yang bisa
dibilang murni buatan India. Seluruh komponen pengembangan pesawat disuplai
oleh perusahaan India, baik swasta maupun milik pemerintah.
Beberapa perusahaan India yang terlibat adalah
Larson and Toubro, Mishra Dhatu Nigam, BHEL, Godrej Aerospace, Ankit Aerospace,
dan Walchandnagar Industries
Sosok
Penting di Balik Chandrayaan-3
Presiden ISRO S Somanath memimpin lembaga
antariksa tersebut sejak Januari 2022 dan menjadi figur penting dalam
peluncuran misi Chandrayaan-3.
Ia merupakan sosok yang mengawasi
berjalannya misi Chandrayaan-3, Aditya-L1 (misi mempelajari Matahari), serta
Gaganyaan (misi berawak pertama India).
Sosok penting lainnya di balik Chandrayaan-3
adalah Project Director P Veeramuthuvel, Director of Vikram Sarabhai Space
Centre Unnikrishnan Nair, dan Director of U R Rao Satellite Centre (URSC) M
Sankaran.
Sumber : cnbcindonesia
Tags
Ragam