Korban Perundungan Ilustrasi. Foto/Net
Lantas, apakah perundungan (bullying), terutama pada anak, bisa memicu perilaku
sadis di dalam diri korban?
Psikolog Mia Marissa Kumala mengatakan efek perundungan tidak selalu
menyebabkan anak melakukan tindakan sadis.
Menurut dia, tindakan sadis yang dilakukan anak dalam kasus penusukan di Kota
Banjarmasin itu tampaknya lebih merupakan ungkapan kemarahan yang dipendam,
meskipun dalam kasus tersebut belum ada bukti apakah pelaku memang dirundung
atau tidak.
"Ungkapan kemarahan yang ia sendiri belum mampu atau belum tahu cara
mengungkapkannya dengan tepat, sehingga yang dilakukan adalah tindakan
agresif," kata Mia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (3/8).
Menurut dia, efek perundungan pada anak bisa macam-macam, baik pada korban
perundungan maupun pada pelakunya.
Apabila secara spesifik efek perundungan dikaitkan dengan perilaku anak yang
menjadi korban, kata Mia, masalah perilaku anak bisa terbagi menjadi dua bentuk.
Yaitu yang sifatnya menarik diri (internalizing behaviour) dan menumpahkan atau
mengarah ke luar (externalizing behaviour).
Sementara untuk sifat yang mengarah ke luar, lanjutnya, anak yang menjadi
korban perundungan bisa mengganggu orang lain, merusak barang, dan lain
sebagainya. Kedua bentuk perilaku ini
dasarnya sama-sama rasa frustasi.
Sumber : cnnindonesia