Petugas DLH Kota Palangka Raya nampak memungut sampah di halaman Stadion Tuan Pahoe, Usai Tabligh Akbar Habib Umar bin Hafidz pada Kamis (24/8/2023) tadi. Foto/Arief Suseno |
POSSINDO.COM, Palangka Raya - Tabligh Akbar Habib Umar bin Hafidz yang digelar oleh Pemprov Kalimantan Tengah, dan dihadiri ribuan jemaah dari berbagai penjuru daerah di Kalimantan pada Rabu 23 Agustus 2023 kemarin telah usai. Ironisnya setelah berakhirnya kegiatan tersebut menyisakan tumpukan sampah yang diperkirakan bisa mencapai 10 ton sampah jika terkumpul.
Sejatinya kegiatan keagamaan yang penuh panjatan doa memiliki nilai positif, namun fenomenanya tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat atau jemaah yang datang akan kebersihan membuang sampah pada tempatnya seperti diabaikan. Sampah-sampah hasil bekas konsumsi makanan dan minuman yang dibawanya itu dibiarkan berhamburan sepanjang jalan hingga lokasi tempat acara yakni di Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya.
Hamburan sampah memenuhi Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya Usai Tabligh Akbar Kamis (24/8/2023) tadi. Foto/Arief Suseno |
Kepada Possindo.com, Admin Operasional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Rika mengungkapkan, ada sekitar 30 personel petugas kebersihan sampah yang dikerahkan dari DLH setempat. Seluruh petugas telah dikerahkan untuk membersihkan sampah-sampah yang berhamburan yang tidak bisa dibuang pada tempatnya.
"Rencananya ada operasi gabungan untuk membersihkan sampah seperti dari Pramuka, dan Dinas PU, tidak terkecuali dari yang lainnya. Bisa dipastikan ini penghasil sampah terbanyak selama kegiatan," kata Rika, saat ditemui kamis (24/8/2023) di Palangka Raya.
Sementara Tedi salah satu petugas kebersihan dari DLH Kota Palangka Raya mengatakan, sampah yang dibersihkan ini diprediksikan bisa mencapai kurang lebih 10 ton sampah. Semua berhamburan mulai dari dari stadion hingga kepinggir ruas Jalan Tjilik Riwut hingga Jalan Rajawali.
"Sebenarnya dari awal kita sudah menyediakan kantor plastik untuk membuang sampah di sejumlah titik. Tapi bagaimana lagi kesadaran bahkan budaya masyarakat tentang sadar untuk membuang sampah pada tempatnya tidak bisa diterapkan, jadinya sampah berhamburan dimana-mana," ucap Tedi.
Semua tidak bisa dipungkiri, kata dia, setiap ada kegiatan kesadaran masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan masih sangat kurang, padahal DLH Kota Palangka Raya menyarankan dan menyediakan plastik kepada panitia pelaksana, untuk meminimalisir terjadinya hamburan sampah yang berserakan.
"Petugas ingin membersihkan harus menunggu bubar orang dulu sehingga baru bisa dikerjakan pagi hari. Untuk kerjasama dengan panitia pelaksana juga dilaksanakan, akan tetapi karena padatnya ribuan jamaah mungkin masyarakat sulit untuk membuang sampah di tempatnya karena berdesak-desakan," tukasnya. ( Rif)
Editor : Tuah