Mengenal Tujuan dan Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Foto/Net

POSSINDO.COM, Ragam -Kelahiran Nabi Muhammad merupakan momentum penting bagi umat manusia, karena wahyu yang datang bersamanya menyempurnakan risalah-risalah yang telah turun sebelumnya. Layaklah jika kelahiran beliau merupakan sebuah peristiwa yang sangat mulia, sehingga tak sedikit umat Islam yang memperingati maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara, karena pada dasarnya tidak ada tata cara khusus dalam pelaksanaannya.

Perayaan maulid Nabi menjadi tradisi dengan berbagai bentuk cara peringatannya. Sejatinya perayan maulid merupakan aktivitas meresapi perjalan hidup Nabi Muhammad, yang diharapkan memberi semangat terhadap ruhani masyarakat untuk mencontoh kepribadiannya.

Perayaan Maulid Nabi semula merupakan kebiasaan bangsa Arab pada hari lahir Nabi Muhammad SAW datang saban tahunnya. Maulid Nabi bahkan telah diperingati sejak tahun kedua Hijriah di Arab Saudi.

Mengutip NU Online, Nuruddin Ali, dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustaga, menyebutkan bahwa seseorang yang bernama Khaizuran (170H/786M) datang ke Madinah. Dia memerintahkan penduduk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

Selain itu, Khaizuran juga sempat mendatangi Makkah dan memerintahkan hal sama di sana. Yakni, memerintahkan umat Muslim merayakan hari lahir nabi. Perayaan itu digelar di rumah-rumah penduduk.

Saat ini, semua umat Muslim di dunia merayakan Maulid Nabi. Di Indonesia, Maulid Nabi juga jadi salah satu perayaan yang cukup meriah dan setiap daerah merayakan dengan cara yang berbeda.

Misalnya di tengah masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad. Setelahnya masyarakat akan menyantap hidangan bersama warga. Hidangan ini biasanya dibuat oleh warga secara gotong-royong

Di Sulawesi, warga akan merayakan Maulid Nabi dengan cara yang cukup unik. Perayaannya dikenal dengan sebutan Maudu Lompoa atau Maulid Akhir. Perayaannya cukup meriah, bahkan lebih meriah dari Idulfitri.

Sementara untuk tujuan, masyarakat yang merayakan Maulid Nabi ingin bergembira dan mengucapkan syukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntutan yang dibawa oleh Nabi.

Sumber : cnnindonesia.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال