Kecelakaan Maut di Balikpapan Truk Tabrak Pengendara di Lampu Merah, Kalimantan Timur, (21/1/2022). Foto/IST |
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad
Wildan pernah mengurai setidaknya ada tiga jenis penyebab rem blong, yaitu
backfeeding, tekor angin dan vapor lock.
Untuk diketahui, rem yang tidak berfungsi atau akrab disebut rem blong
merupakan kondisi saat daya cengkeram rem berkurang sehingga tak bisa
diandalkan buat mengurangi kecepatan.
Backfeeding
Wildan lantas menjelaskan apa yang dimaksud Backfeeding atau kondisi saat
kampas rem pada sistem rem truk jenis hidraulic (hidraulis) mengalami panas
berlebih.
Ia bilang ini bisa terjadi pada truk yang membawa beban terlalu berat atau
pengereman pada kondisi tanjakan dan turunan.
Kampas rem adalah komponen tahan panas, tetapi tetap memiliki batas. Wildan
mengungkap ketika backfeeding kampas rem tak mampu menahan panas berlebihan
sehingga berubah menjadi licin sempurna. Koefisien gesek dalam situasi tersebut
dikatakan nol seperti kaca.
"Direm dapat tapi enggak gigit," ujar Wildan.
Tekor angin
Penyebab kedua adalah tekor angin yakni kondisi kekurangan tekanan udara. Ini
disebut terjadi pada sistem rem jenis Air Over Hydraulic (AOH) dan full air
brake yang membawa tangki udara.
Tekanan udara pada sistem rem bisa dipantau sopir melalui indikator yang ada di
kabin. Menurut Wildan bila tekanan udara di bawah 7 bar, yang berarti tekor
angin, maka sopir tidak akan bisa menekan pedal rem.
Vapor lock
Ketiga, Wildan menjelaskan vapor lock sebagai penyebab rem blong yang terjadi
di sistem rem hidraulis dan AOH yang mengandalkan minyak rem (cairan rem).
Kata dia hal tersebut disebabkan air menyusup ke sistem rem yang semestinya
vakum dan bekerja hidraulis.
"Minyak rem itu titik didih 250 derajat celcius tergantung DOT tapi ketika
ada kandungan air sedikit saja titik didih turun 50 derajat. Saat panas dia
mendidih, lalu muncul gelembung," jelas Wildan.
"Gelembung ini yang masuk ke cylinder brake, sehingga kita menyebutnya
angin palsu, yang masuk ke master rem," ucap dia lagi.
Anda juga perlu memahami pengereman pada truk lebih sulit karena mesti melawan
momentum laju kendaraan yang sedang bergerak ke depan. Semakin berat truk dan
isi muatan yang diangkut berarti perlambatan butuh usaha lebih besar buat
menghentikan putaran roda.
Ada baiknya Anda selalu menyadari bila ada kendaraan besar seperti bus atau
truk di sekitar kendaraan yang Anda kemudikan. Upayakan selalu menjaga jarak
aman dengan kendaraan seperti itu.
Sumber : cnnindonesia.com