Bangkai Diduga Putri Duyung Terdampar di Pantai, Para Ahli Kebingungan. Foto/New Irelanders Only |
Dilangsir dari inet.detik.com Bangkai misterius itu ditemukan pada 20 September
oleh penduduk setempat di Pulau Simberi. Ini adalah sebuah pulau vulkanik kecil
dengan populasi sekitar 1.000 orang di Laut Bismarck di Provinsi New Ireland.
Asal muasal bangkai misteri ini sulit dijabarkan karena telah membusuk dan
sebagian besar bagian tubuh hilang yang terjatuh di laut, salah satunya bagian
kepala.
Menurut para ahli, makhluk laut aneh itu kemungkinan besar adalah mamalia laut.
Tetapi asal usul pastinya belum jelas.
Helene Marsh , seorang ilmuwan lingkungan di Universitas James Cook di
Australia, mengatakan kepada Live Science bahwa bangkai tersebut terlihat
seperti mamalia laut. Sementara Sascha Hooker, pakar mamalia laut di
Universitas St Andrews di Skotlandia, mempersempitnya lebih jauh.
"Bagi saya, hewan ini terlihat seperti cetacea yang sangat membusuk,"
katanya.
Cetacea, atau paus dan lumba-lumba, diketahui mengubah warna ini saat kulitnya
terkelupas. Mengacu sebuah studi tahun 2021 di jurnal Pacific Science, cetacea
yang paling umum di wilayah tersebut adalah paus pilot sirip pendek
(Globicephala macrorhynchus), lumba-lumba pemintal (Stenella longirostris),
lumba-lumba bintik pantropis (Stenella attenuata) dan paus sperma (Physeter
macrocephalus).
Erich Hoyt , peneliti di Whale and Dolphin Conservation di Inggris dan penulis
beberapa buku tentang cetacea, setuju bahwa bangkai yang diduga ikan duyung
bisa jadi adalah seekor paus kecil. Namun, ia yakin bahwa itu juga bisa jadi
adalah dugong yang diketahui memakan lamun di perairan dangkal di Papua Nugini.
Pakar lain juga berpendapat bahwa itu mungkin salah satu mamalia laut gemuk,
yang sebelumnya menginspirasi cerita tentang putri duyung. "Perkiraan
terbaik saya adalah kemungkinan itu adalah Dugong," kata Jens Currie ,
kepala ilmuwan Pacific Whale Foundation di Hawaii.
Namun tidak semua orang mengira bangkai yang ditemukan adalah mamalia laut.
Gavin Naylor, ahli biologi kelautan di Universitas Florida yang menjalankan
International Shark Attack Files, berpendapat sisa-sisa tersebut mungkin
berasal dari hiu besar. Meskipun "agak aneh bahwa seluruh kulitnya tampak
membusuk," katanya.
Sumber : detik.com