Nilai Tukar rupiah Terhadap Dollar AS Tengah Berada Dalam Tren Pelemahan Selama Beberapa Pekan Terakhir. Foto/market.bisnis.com |
"Kemarin banyak yang bertanya ke saya, 'Kenapa nilai tukar US Dollar naik cukup tinggi'," ujar Sri Mulyani, dikutip dari unggahan pada akun @smindrawati, Selasa (31/10/2023).
Bendahara Negara menjelaskan, pelemahan rupiah tidak terlepas dari kondisi keuangan negara Amerika Serikat yang tengah berada dalam tekanan. Anggaran negara adidaya itu mengalami defisit yang kian membengkak.
Per September 2023, defisit fiskal AS mencapai 1,69 triliun dollar AS. Tingginya defisit itu mendorong kebutuhan pembiayaan Negeri Paman Sam. Hal ini kemudian memicu tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, bahkan mencapai 5 persen.
"Apa
dampaknya? Fenomena ini menyebabkan maraknya penarikan US Dollar dari seluruh
dunia untuk diinvestasikan kembali ke Amerika," kata Sri Mulyani
"Sehingga,
index US Dollar menguat, sementara mata uang lain melemah," sambungnya
Sumber : Kompas.com