Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Belum Lama Ini Mengungkapkan Tengah Menebar Nyamuk Wolbachia Secara Masif untuk Menekan Demam Berdarah Dengue (DBD). Foto/Ilustrasi/dictio.id |
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi
mengatakan bahwa wolbachia sebagai inovasi teknologi yang melengkapi strategi
nasional pengendalian DBD, seperti gerakan 3M Plus. Sebagai pilot project di
Indonesia, implementasi itu dilakukan di lima kota, yaitu Kota Semarang,
Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Apa itu nyamuk wolbachia?
Mengutip World Mosquito Program, wolbachia adalah bakteri yang sangat umum dan terdapat secara alami pada 50 persen spesies serangga, termasuk beberapa nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu.
Wolbachia hidup di dalam sel serangga dan diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Nyamuk Aedes aegypti biasanya
tidak membawa Wolbachia, namun banyak nyamuk lainnya yang membawa Wolbachia.
Bagaimana cara kerja teknologi
wolbachia?
Dikutip dari World Mosquito Program, ketika nyamuk Aedes aegypti membawa Wolbachia, bakteri tersebut bersaing dengan virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Hal ini mempersulit virus untuk berkembang biak di dalam tubuh nyamuk. Sehingga, kecil kemungkinan nyamuk menyebarkan virus dari orang ke orang.
Artinya, ketika nyamuk Aedes aegypti membawa bakteri Wolbachia alami, penularan virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning berkurang.
Prof Uut
mengatakan bahwa teknologi wolbachia di Indonesia menggunakan metode
"penggantian", di mana baik nyamuk Aedes aegypti jantan dan betina
wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin
dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia.
Jika nyamuk wolbachia jantan kawin dengan betina tanpa wolbachia, maka telur-telur yang dihasilkan tidak akan menetas.
Jika nyamuk betina mengandung wolbachia kawin dengan jantan tanpa wolbachia, maka telur-telur nyamuk akan menetas dan semuanya akan mengandung wolbachia.
Jika pasangan nyamuk membawa wolbachia, maka telur-telur yang dihasilkan akan menetas dan semuanya akan menjadi nyamuk Wolbachia.
Sumber : kompas.com