H. Agus Salim adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia juga berperan sebagai salah satu anggota panitia 9 BPUPKI. Foto/suara.com |
POSSINDO.COM, Tokoh -H. Agus Salim adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 dan dijuluki “The Grand Old Man” di kalangan pejuang dan diplomatic.
Lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Agam, Sumatera Barat dan wafat pada, 4 November pada tahun 1954 silam. H. Agus Salim juga mendapatkan julukan Singa Podium. Sebab, banyak sekali delegasi yang takjub dengan kemampuan berpidatonya bahkan H. Agus Salim menguasai tujuh Bahasa asing.
Pada usia
mudanya, KH Agus Salim menguasai sedikitnya 7 bahasa asing yaitu Belanda,
Inggris, Arab, Turki, Prancis, Jepang, dan Jerman. Pada 1903, Agus Salim lulus
dari Hogere Burgerschool (HBS) di usia 19 tahun dengan predikat lulusan terbaik
di tiga kota, yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta.
Agus Salim juga berperan sebagai salah satu anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945. Agus Salim adalah pejuang kemerdekaan Indonesia yang terkenal dalam sebuah organisasi bernama Sarekat Islam.
Pada tahun 1952, Haji Agus Salim menjabat sebagai Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Hal tersebut menjadi penutup karirnya di dunia kancah politik.
Beliau beralih menghabiskan masa tuanya sebagai penulis
buku. Buku yang telah terbit dari tangannya berjudul "Bagaimana Takdir,
Tawakal dan Tauchid Harus Dipahamkan". Buku tersebut kemudian diperbaiki
menjadi "Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal".
Buku yang telah beliau tulis juga merupakan buah karya dari pengalamannya
sebagai jurnalis pada masa mudanya. Agus Salim muda merintis karir sebagai
Redaktur II di Harian Neratja yang kemudian diangkat menjadi Ketua Redaktur.
Tidak berhenti disana, beliau juga menjadi pemimpin Harian Hindia Baroe di
Jakarta, dan kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia.
Sumber : merdeka.com