Ternyata Mengonsumsi Teh Setelah Makan Bukanlah Kebiasaan yang Baik Bagi Tubuh. Foto/haibunda.com |
POSSINDO.COM, Ragam -Minum es teh ataupun teh hangat setelah makan menjadi salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh sebagian orang. Meski terdengar umum, ternyata mengonsumsi teh setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik bagi tubuh.
Teh dikenal kaya akan antioksidan dan polifenol yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker, obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Namun, beberapa penelitian menunjukkan alasan mengapa minum teh setelah makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Alasannya sederhana, teh dapat menghambat penyerapan zat besi dan nutrisi penting dalam sistem pencernaan.
Selain itu, apa yang terjadi jika kita minum teh setelah makan? Berikut faktanya.
1. Meningkatkan Asam Lambung
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. Mengutip Healthline, kafein dapat mengendurkan sfingter esofagus, semacam otot yang mencegah isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga memicu produksi asam lambung berlebih.
Pada sebagian orang, teh yang diminum setelah makan dapat membangkitkan risiko gastritis dan GERD, lantaran kondisi asam lambung yang berlebih.
2. Menghambat Penyerapan Zat Besi
Bahaya minum teh setelah makan adalah membuat penyerapan zat besi dari makanan menjadi terhambat. Pasalnya, teh, terutama teh hitam, mengandung senyawa tanin yang efeknya dapat mengikat zat besi dan menghalangi penyerapannya di usus. Oleh karena itu, minum teh saat makan tidak baik bagi seseorang yang mengalami kekurangan zat besi.
“Zat besi adalah mineral penting yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh darah kita. Terlalu sedikit dapat menyebabkan kekurangan zat besi, yang berakibat pada kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh,” kata Nicole Dynan, ahli diet kesehatan usus terkemuka di Australia, dikutip dari Huffpost Australia. Sumber makanan zat besi terbaik antara lain daging merah, sayuran berdaun hijau, telur, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.
Dikutip dari detikJogja, spesialis gizi klinik, dr Putri Sakti, MGz, SpGK, AIFO-K, CBBF lebih menyarankan untuk minum air mineral atau jus jeruk usai makan yang mengandung protein. Makanan kaya vitamin C seperti buah jeruk punya kemampuan meningkatkan penyerapan zat besi. Jadi, kalau makan bakso lalu minum es jeruk itu lebih bagus.
3. Memicu Anemia
Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang terlibat dalam produksi sel darah merah dan transportasi oksigen dalam tubuh. Jika kamu kerap minum teh sesudah makan, bisa jadi kamu akan mengalami kekurangan zat besi, meski kamu telah makan makanan kaya zat besi.
Anemia, kondisi kekurangan sel darah merah, seringkali disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia bisa menyebabkan seseorang merasa mudah lelah, lesu, kulit pucat, dan pusing.
Kondisi kekurangan zat besi maupun anemia bahkan menjadi sangat berbahaya bagi ibu hamil. Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH dalam detikHealth menjelaskan kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada bayi dan ibunya, termasuk bayi lahir prematur, berat lahir bayi yang rendah, bayi lahir cacat, dan depresi pasca persalinan.
4. Berdampak pada Pencernaan Protein
Selain itu, merujuk laman Medium, teh juga mengandung katekin, senyawa golongan antioksidan flavonoid yang menghambat kerja pepsin. Pepsin adalah enzim yang memecah protein di lambung. Khawatirnya, minum teh sebelum atau setelah makan bisa berdampak buruk pada pencernaan dan pemanfaatan protein.
Sumber : beautynesia.id