Erotomania adalah Gangguan Mental atau Delusi yang Membuat Seseorang Merasa Dicintai Orang Lain, Padahal Sebenarnya Tidak. Foto/alodokter.com |
Dilansir dari WebMD, penyintas erotomania biasanya berfantasi
bahwa dirinya disukai orang yang mungkin belum pernah ia temui secara langsung,
misalnya penyanyi, musisi, aktor, atau politisi.
Bukan sekadar merasa dicintai, orang dengan erotomania bahkan merasa sedang menjalin hubungan dekat dengan individu tersebut sehingga selalu memantau akun sosial media atau update tentang sosok tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang erotomania, ketahui gejala, penyebab, dan pengobatannya berikut.
Apa gejala erotomania?
Gejala erotomania yang utama yaitu yakin bahwa dirinya dicintai oleh seseorang padahal tidak nyata. Selain merasa dicintai, ada gejala emosional dan gejala perilaku dari orang yang mengidap erotomania. Gejala erotomania emosional yaitu:
· Perasaan rindu terhadap orang lain
· Merasa kesepian dan hampa
· Merasa rendah diri
· Perasaan bersalah dan malu
· Tidak dapat menerima penolakan atau sikap orang lain yang menunjukkan ketidaktertarikan
· Merasa cemburu tanpa alasan yang jelas kepada orang lain yang menyukai sosok yang sama
· Perasaan curiga bahwa orang lain yang dirasa mencintainya justru tidak setia
· Kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari dan hanya berfokus
memikirkan orang tersebut.
Apa penyebab erotomania?
Penyebab erotomania belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu erotomania, meliputi:
· Mekanisme koping terhadapat stres atau trauma
· Pengabaian emosional atau perasaan yang tidak terpenuhi
· Riwayat genetik dengan masalah kesehatan mental
· Kurangnya pengetahuan mengenai pendidikan seks
· Isolasi sosial atau perilaku menarik diri dari orang lain
· Paparan media sosial yang tak
terbatas sehingga seseorang dapat mencari tahu, mengamati, dan berusaha
menjalin komunikasi dengan sosok idola dalam khayalannya.
Selain kondisi di atas, ada beberapa masalah kesehatan
mental yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami erotomania, termasuk
skizofrenia, depresi mayor, gangguan bipolar, dan penyakit Alzheimer.
Sumber : kompas.com