Badan Pusat Statistik (BPS) Melaporkan Tingkat Inflasi Umum pada Februari 2024 Berada di angka 2,75 Persen Secara Tahunan. Foto/jawapos.com |
POSSINDO.COM, Ekonomi -Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi umum pada Februari 2024 berada di angka 2,75 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Peningkatan tersebut terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,75 di Februari 2023 menjadi 105,58 dan komoditas dominan penyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran tersebut ialah beras.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan, posisi inflasi umum tahunan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2024.
"Inflasi tahunan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di angka 2,57 persen (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers dilansir Media Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.
Kenaikan inflasi tahunan itu banyak dikontribusikan oleh
kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 6,36
persen (yoy) dan memberikan andil pada inflasi umum sebesar 1,79 persen (yoy).
Selain beras, komoditas dominan lain yang menyumbang inflasi dari kelompok
pengeluaran tersebut ialah cabai merah, bawang putih, tomat, telur ayam ras,
daging ayam ras, gula pasir, kopi bubuk, air kemasan, sigaret kretek tangan
(SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).
Kelompok pengeluaran yang juga berkontribusi tinggi terhadap tingkat inflasi
umum tahunan ialah penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mengalami
inflasi 2,38 persen (yoy) dan memberikan andil sebesar 0,24 persen terhadap
inflasi umum.
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil atau memberikan sumbangan
terhadap inflasi tahunan yaitu nasi dengan lauk sebesar 0,04 persen (yoy).
Sedangkan berdasarkan komponennya, inflasi tertinggi terjadi pada komponen
harga bergejolak yang tercatat mengalami inflasi 8,47 persen (yoy) dan
memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 1,34 persen (yoy).
Tingkat inflasi harga bergejolak itu mengalami kenaikan dari
Januari 2024 yang tercatat 7,22 persen (yoy).
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai
merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras," ujar
Habibullah.
Sedangkan untuk bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 7,01 persen
(yoy) atau terjadi kenaikan IHK dari 102,71 pada Februari 2023 menjadi 107,41
di Februari 2024.
Dengan kenaikan itu, maka andil inflasi bahan makanan pada Februari 2024 mencapai
1,36 persen (yoy) terhadap tingkat inflasi umum.