Pulang Pisau Raih Penghargaan Kemenkes. Dianggap Berhasil Bebas dari Frambosia

Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani saat menerima sertifikat bebas penyakit Frambusia dari Kemenkes RI pada Hari NTD (Neglected Tropical Diseases) sedunia di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/03/2024) tadi. Foto/IST
 
POSSINDO.COM, Pulang Pisau – Satu Prestasi ditorehkan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, yakni dengan mendapatkan sertifikat bebas penyakit Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Pemberian sertifikat tersebut diserahkan secara langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kepada Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani pada Hari NTD (Neglected Tropical Diseases) sedunia di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/03/2023) tadi.
 
Hj Nunu Andriani (Pj) Bupati Pulang Pisau saat menerima sertifikat bebas penyakit Frambusia dari Kemenkes RI,Budi Gunadi Sadikin di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/03/2024) tadi. Foto/IST
 
Dikatakan PJ Bupati Pulang Pisau, Hj. Nunu Andriani, SE,MPd jika Sertifikat kabupaten/kota bebas frambusia adalah sertifikat yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada kabupaten/kota yang telah terbukti tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan surveilans/pengamatan penyakit yang berkinerja baik. Kabupaten Pulang Pisau sendiri merupakan salah satu dari 99 Kabupaten/Kota dinyatakan bebas Frambusia dan berhak mendapatkan sertifkat bebas frambusia.

“Alhamdulillah, Kabupaten Pulang Pisau berhasil mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan. Kita berharap selain frambusia, Pulang Pisau juga bisa terbesar dari Penyakit Tropis Menular Lainnya . Atas capaian ini kita ucapkan terima kasih pada dinas Kesehatan dan pihak pihak yang berperan dalam menekan Frambosia di Bumi Handep Hapakat” pesan Pj Bupati Pulang Pisau, Hj Nunu Andriani,SE,MPd.


Perlu Proses dan Kekompakan Untuk Tekan Frambosia

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes ) Pulang Pisau dr Pande Putu Gina diperlukan upaya dan proses panjang untuk mendapatkan sertifikat bebas penyakit Frambusia. Yakni sejak ditemukan penyakit Frambusia di Kabupaten Pulang Pisau di tahun 2014 di Desa Hanjak Maju Kecamatan Kahayan Hilir yang letaknya tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten.

Kadinkes Pulang Pisau dr Pande Putu Gina (dua dari kiri) bersama Nunu Andriani (Pj) Bupati Pulang Pisau (tengah) dan Direktur RS Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo (Kanan).

“Sejak ditemukan ada yang terkena Frambosia, Kami langsung bergerak membentuk Tim. Kemudian melakukan pemetaan, turun lapangan dan Upaya-upaya terukur dalam bentuk pengobatan dan pencegahan. Karena memang penyakit ini termasuk langka,” ungkap dr Pande.

Salah satu tindakan yang menurutnya dianggap cukup efektif yakni dengan melakukan melakukan pengobatan massal di desa tersebut. Serta memperkuat sosialisasi pencegahan yang konsisten dengan melibatkan puskesmas terdekat. Sasarannya dari balita , anak usia SD hingga orang dewasa.

Tindakan pencegahan selanjutnya juga dilakukan menyeluruh disemua Puskesmas yang ada dikabupaten Pulang Pisau untuk mencegah terjadinya kasus serupa. Untungnya perkembangan Frambosia tidak ditemukan di desa lainnya.

“Sejak pengobatan massal itu kemudian tiga tahun berturut-turut tidak ditemukan lagi kasus positif Frambosia lagi di Kabupaten Pulang Pisau. Semua negatif dan kami buat laporan nol-nol kasus. Meskipun tidak ada kasus, kami tetap membuat laporan dan melakukan pemantauan,” ungkap pria yang gemar olahraga jalan kaki ini.


Tentang Frambosia, Bahaya dan Cara Pencegahan

Penyakit Frambosia memang belum begitu popular di masyarakat disbanding penyakit menular lainnya seperti cacar atau kusta. Namun penyakit ini juga memiliki efek yang mengancam jika tidak segera di obati dan dicegah sebab penularannya cepat.

Dikatakan dr Pande Putu Gina Frambosia bisa menular antar-manusia, menahun dan kambuhan yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri Treponema Pertune hingga cacat tulang. Penyebab utama adalah kurangnya kebersihan lingkungan seperti penyediaan air bersih yang kurang serta lingkungan yang kotor dapat menyebabkan penyakit tersebut tumbuh subur.

“Penting untuk ketersediaan air bersih untuk mandi. Kemudian juga rutin membersihkan diri serta menjaga kebersihan makanan dari kuman. Karena itu cuci tangan sebelum makan adalah yang penting. Kalau memang ada indikasi terkena penyakit pada kulit, segera berobat ke Puskesmas terdekat,” tuturnya. (Lp/Sam)

Editor : Tuah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال