Upaya Revitalisasi Posyando Dalam Deteksi Stunting

Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani didampingi Kadinkes Pulang Pisau dr Pande Putu Gina saat menyerahkan alat ukur dan peralatan sebagai dukungan ke Posyando di Kelurahan Bereng beberapa waktu lalu. Foto/IST

POSSINDO.COM, Pulang Pisau – Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau mendarong revitalsasi pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang tersebar di sehruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, di kabupaten Pulang Pisau terdapat 168 Posyandu.

Dengan revitalsasi Posyandu diharapkan Posyandu semakin aktif, sehingga berfungsi secara maksimal dalam memberi pelayanan keechatan kepada mawyarakat. “Sehingga mampu melakukan deteksi dini penyakit. Selain itu dengan revitalsasi Posyandu dapat meningkakan perkembangan bayi untuk mencegah dan deteksi dini dari stunting” harap Pande Putu Gina.

Pande mengungkapkan Posyandu tidak hanya melakukan pelayanan untuk balita saja. Tetapi jaga untuk untuk usia remaja, usia produktif hingga posyandu lanjut usia (lansia). Untuk Itu, harapannya nanti Posyandu ini terintegrasi.

Pentingnya Revitalisasi Posyando

Dia mengaku, salah satu fokus Posyandu adalah balita Dengan adanya revitalisasi Posyandu, apa yang menjadi syarat dari Posyandu ku terpenuhi. Yakni, lima kadernya terlatih. Sehingga pelayanan pada masyarakat bisa lebih nyaman sehingga membuat lebih banyak warga yang bisa dirangkul.
 
Kader Posyando saat memberikan layanan kesehatan pada salah satu bayi. Pemeriksaan bayi melalui Posyando dianggap penting dalam mencegah Stunting. Foto/IST

Sejauh ini Dinas kesehatan sudah memiliki buku saku untuk kader Posyandu. Sehingga, kader Posyandu dalam pelaksanaan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar yang ditetapkan.

Selain itu, dikatakan dr Pande pada tahun anggaran 20022-2023 pihaknya juga mulai melengkapi seluruh Posyandu untuk memakai alat antropometri digital. Dengan alat tersebut akan membuat hasil dari pengukuran lebih real. Sebab pada alat ukur biasanya rawan terjadi selisih.

Dr Pande juga berharap, dengan revitalisasi Posyandu maka kunjungan ke Posyandu akan semakin meningkat. Setidaknya 70 persen balita di wilayah masing-masing bisa datang dan diundang di Posyandu. Selama ini biasanya setelah 9 bulan atau setelah imuniasi campak sudah tak datang lagi ke Posyando.

Padahal masa itu adalah salah satu masa dimana anak sangat rawan stunting. Karena dikatakan dr Pande, stunting terjadi tidak mendadak namun melalui rangkaian proses yang disebut gagal asupan gizi. Karena itu dengan rutin ke posyando diharapkan mampu mencegah terjadinya Stunting.

Kader Posyando Jemput Bola

Selama ini bisa terjadi penurun jumlah peserta posyando disebabkan orang tua yang ikut pergi bekerja ke kebun. Untuk itu pihaknya pun membuat jadwal tersendiri dengan pemindahan posyando ke sore atau hari dimana orang tua tidak bekerja. Bisa juga dilakukan dengan kader posyando yang mendatangi langsung kerumah orang tua yang memiliki bayi seraya memberikan asupan gizi dan penyuluhan pentingnya memenuhi asupan gizi.
 
Seorang Ibu nampak mengantarkan anaknya ke Layanan Posyando. Foto/IST

Dikatakan dr Pande, pada lomba pokjanal Posyando ditingkat provinsi Kalteng Tahun 2023 lalu. Posyando Harapan desa Sakakajang kecamatan jabiren Raya berhasil meraih Juara I dan mendapat penghargaan dari Kemenkes RI. (Lp/Sam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال