Peran Posyandu Dalam Pencegahan Stunting

 
Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani bersama Forkopimda Pulang Pisau saat hadir diacara Gebyar Posyando yang diadakan oleh Polres Pulang Pisau beberapa waktu tadi. Foto/IST

POSSINDO.COM, Pulang Pisau - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau sejauh ini dalam percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Salah satunya dengan memperkuat kader Posyando sehingga diharapkan mampu menjangkau hingga tingkat Bawah.

Dikatakan Pj Bupati Pulang Pisau salah satu penanganan dan pencegahan stunting yang efektif yakni dengan mengaktifkan dan menggerakkan kembali peran dari Posyandu di setiap desa sehingga penekanan ini menjadi fokus dalam mengatasi persoalan stunting.

“Kita terus memberikan dukungan pada Dinas Kesehatan terkait hingga tingkat Kecamatan dan desa agar memantau keaktifan Posyandu masing-masing. Sebab, setiap kegiatan Posyandu telah didukung dengan mengalokasikan Anggaran Dana Desa (ADD) yang bisa digunakan untuk insentif bagi kader Posyandu sebagai operasionalnya,” Ujar Hj Nunu.

“Apabila Posyandu disetiap desa-desa aktif bisa diyakini dapat membantu dalam pencegahan stunting di Kabupaten Pulang Pisau. Posyandu harus bisa berjalan sesuai fungsinya sebagai dorongan menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Terlebih lagi di 2024 ini, Pemerintah telah berencana mendirikan Posyandu percontohan yang terintegrasi untuk lansia, remaja, usia produktif, karena selama ini Posyandu hanya untuk ibu hamil dan balita,” tukasnya Pj Nunu Andriani.

Kolaborasi Petugas Nakes dan Kader Posyandu

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina menyampaikan jika kolaborasi dilakukan dilapangan antara kader Posyandu dan Tenaga Kesehatan dalam setiap kegiatan Posyandu. Umumnya kegiatan yang sering dilakukan berupa Program kesehatan ibu hamil, Program kesehatan anak, Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Pemantauan status gizi serta Pencegahan dan penanggulangan diare.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina. Foto/IST

“Biasanya kader akan berbagi bertugas melakukan penyuluhan tentang pola asuh balita, agar anak tumbuh sehat, aktif, cerdas dan tanggap. Dalam kegiatan itu, kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok. dan demonstrasi (Praktek) dengan orang tua/keluarga balita. Sementara tenaga kesehatan,”

Sementara tugas pelayanan kesehatan pada Posyandu melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak, deteksi perkembangan anak, pemantauan status imunisasi anak serta pemberian imuniasi pada bayi,” tukasnya.

Kapus Bereng Apresiasi Peran Kader Posyandu

Dikatakan kepala Puskesmas Kelurahan Bereng, Yunasi A.Md perlunya pelatihan bagi ibu-ibu yang memiliki anak bayi agar bisa membuat makanan sehat dan bergizi dari bahan yang ada disekitar. Sebab pencegahan stunting selain dari ekternal (pihak) luar juga perlu dukungan dari internal (keluarga) yakni orangt tua bayi dalam pemenuhan gizi melalui asupan makanan.
 
Kepala Puskesmas Kelurahan Bereng, Yunasi A.Md.Foto/IST

Pihaknya juga menyebut peran kader Posyando sejauh ini sangat maksimal dengan menggelar posyando yang rutin hingga mampu menjangkau ibu-ibu hamil dan yang memiliki bayi. Bahkan meskipun masih ada beberapa kader yang tidak mendapat insentif yang memadai, namun masih bekerja karena sadar akan pentingnya membentuk generasi emas melalui bayi sehat.

“Seperti kader yang ada di kelurahan itu insentifnya kecil sekali sebab tidak ada dukungan seperti di desa yang bersumber dari dana desa mereka mengandalkan donatur. Namun kita tetap memberikan motivasi agar tetap bekerja dan melayani karena sumber rezeki datangnya tidak selalu dari satu pintu,” ungkap Yunasi. ( Lp/Sam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال