POSSINDO.COM, KUALA KURUN - Pj. Bupati Gunung Mas Herson B. Aden, meresmikan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit atau Palm Oil Mill milik PT. Bumi Agro Prima (BAP), di Desa Tawai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Sabtu (15/06/2024).
Acara peresmian pabrik minyak kelapa sawit ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Management PT. Bumi Agro Prima, dan unsur Forkopimda Gumas serta unsur terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Gumas didampingi management PT. BAP, dan jajaran Forkopimda, nampak melihat proses produksi Tandan Buah Sawit (TBS) menjadi minyak mentah kepala sawit.
Pj. Bupati Gumas Herson B. Aden, menyambut baik peresmian pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang mana dapat menjadi tempat pengolahan tandan buah hasil perkebunan di wilayah Kabupaten Gunung Mas.
"Pemerintah daerah mendukung pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit ini dan dengan beroperasinya Palm Oil Mill PT. BAP tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kita juga harapkan sumber bahan baku tandan buah sawit yang masuk juga tak hanya tersedia dari PT. BAP saja, namun juga dari hasil perkebunan masyarakat," Ujarnya
Menurut Herson, pembangunan pabrik Palm Oil Mill PT. BAP ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan hasil olahan kelapa sawit. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dunia akan pasokan kelapa sawit dalam bentuk hasil olahan kelapa sawit yaitu Crude Palm Oil (CPO).
Pihaknya berharap keberadaan pabrik ini dapat membawa gerakan positif bagi sektor perekonomian masyarakat setempat khususnys di Kabupaten Gumas. Terlebih, menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
"Mudah-mudahan penyerapan tenaga kerja lokal dapat berjalan dengan baik. Dan saya harap ada sistem bina lingkungan yang mana hal ini bisa menunjang berbagai sektor, diantaranya sektor kesehatan, pendidikan dan UMKM sehingga kehadiran PT. BAP ini dapat diharapkan dan dinantikan masyarakat," Ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. BAP Antonius Welly, menuturkan Palm Oil Mill ini sudah mulai beroperasi. Pabrik ini nantinya dapat menampung produksi kelapa sawit sebanyak 30 ton/jam.
"Dengan beroperasinya pabrik ini masyarakat dapat menjual hasil dengan lebih cepat dan dekat sehingga lebih efisien dan menghemat biaya transportasi. Yang mana biaya operasional transportasi yang begitu banyak, dapat dipangkas sekitar 70% dari biaya memasok ke luar," Ujar Antonius.
Ia mengungkapkan, pabrik minyak kelapa sawit PT. BAP ini dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
"Menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga lokal dan berkomitmen menjaga aspek lingkungan dengan cara mengontrol limbah pengolahan buah sawit," Tutupnya. (Rdo)