KPPI Kemendag Selidiki Lonjakan Impor: Tindak Lanjuti Penyelidikan dari China hingga AS

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI). Foto/Kementerian Perdagangan (Kemendag)

POSSINDO.COM, Ekonomi -Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menyelidiki 'gelembung impor' alias lonjakan barang dari luar negeri yang berasal dari empat negara, mulai dari China hingga Amerika Serikat (AS).

KPPI menyebut penyelidikan ini dilakukan demi mengejar pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD). Selain itu, langkah ini dilakukan demi memungut Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).

"Negara yang diselidiki, jadi kami tidak menyasar hanya Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," kata Ketua KPPI Franciska Simanjuntak dalam Konferensi Pers di Auditorium Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

"Kalau di sini untuk BMAD dan BMTP negara-negaranya itu tidak hanya dari RRT, tapi juga ada dari Korea, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan ini semua terlihat dari bagaimana mereka masuk di Indonesia," jelasnya.

Franciska menyebut penyelidikan BMTP akan mengacu pada volume impor yang masuk ke Indonesia. Jika ada lonjakan impor dalam tiga tahun terakhir, negara tersebut akan menjadi sasaran penyelidikan.

Ia menyebut negara-negara lain yang memasukkan barang ke Indonesia bisa juga menjadi sasaran. Asalkan, jumlah impornya tidak kurang dari tiga persen.

"Daftar penyelidikan yang dilakukan ini ada dari Komite Anti-Dumping Indonesia (KADI) dan dari saya KPPI," tegasnya.

"Kalau untuk di KPPI kami sedang menyelidiki empat produk, ini ada mengenai benang, benang filamen artificial, kain tenunan, kain tenunan dari barang filamen. Ini sedang berlangsung penyelidikannya dan diharapkan selesai pada September 2024-Oktober tahun ini (2024)," sambung Franciska.

Sedangkan dua komoditas lain yang akan dikenakan BMTP adalah kain dan karpet. Ia menyebut tinggal menunggu peraturan menteri keuangan (PMK).

Sumber : cnnindonesia.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال