Sejumlah Tokoh Kalsel Sayangkan Imbauan PGRI Yang Ajak Para Guru PAUD/TK Di Banjarmasin Mogok Mengajar

Noorhalis Majid, pemerhati Budaya Kalsel dan Kristin Maria Ketua Organisasi Srikandi Pemuda Pancasila DPW Kalsel. Foto/IST

POSSINDO.COM, Banjarmasin – Beberapa hari ini viral surat imbauan dari Persatuan Guru RI atau PGRI Kalsel yang menyurati Dinas pendidikan dan mengimbau pada sejumlah Guru PAUD dan TK di Kota Banjarmasin untuk melakukan aksi mogok mengajar sebagai bentuk dukungan pada salah satu guru Tk berinisial DA yang tengah berkasus di Pengadilan Negeri Banjarmasin karena dugaan kasus kekerasan pada anak dibawah umur.

Menyikapi hal tersebut sejumlah Tokoh Pun menyayangkan langkah ajakan mogok mengajar tersebut karena dikhawatirkan berimbas pada terhambatnya proses belajar mengajar siswa. Salah satunya dikatakan Noorhalis Majid, pemerhati Budaya Kalsel yang juga mantan Kepala Ombudsman RI Kalsel.

“Terkait Aksi mogok mengajar maka Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin harus segera mengambil langkah penyelesaian. Harus dilakukan mediasi, karena ini menyangkut hubungan guru, murid dan orang tua siswa. Kalau semata pendekatan hukum, belum tentu menyelesaikan masalah. Duduk bersama, antara para pihak, termasuk PGRI,” Ujar Noorhalis Majid.

Dilanjutkan dirinya pun mengenai kekerasan terhadap anak, apapun alasannya, tidak boleh dilakukan, tapi bersamaan itu guru juga harus mendapat perlindungan dalam menjalankan profesinya.

Sementara itu Ketua Organisasi Srikandi Pemuda Pancasila DPW Kalsel, Kristin juga ikut menyayangkan aksi mogok belajar yang dilakukan sejumlah guru PAUD dan TK di Banjarmasin sejak Rabu 17 Juli sampai dengan sabtu 20 Juli 2024 atau beberapa hari kedepan.

“Jika aksi mogok mengajar tersebut benar dilakukan, tentu akan meresahkan para orang tua murid dan juga dunia mengajar. Hal ini tidak bisa dibiarkan, jangan hanya demi membela seorang oknum terduga pelaku kekerasan pada anak, yang kasus nya sudah naik kepersidangan dan sudah semakin dekat dengan putusan. PGRI malah menggalakan Mogok Ngajar yang dampaknya sangat-sangat merugikan anak-anak didik se Banjarmasin,’ ungkap Kristin yang juga ketua Srikandi Pemuda Pancasila DPW Kalsel.

Belakangan juga ramai beredar Video imbauan dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin yang meminta dan mengintruksikan para pengawas untuk turun dan mendata para guru yang tidak mengajar dan segera melaporkan kedinas terkait karena dianggap akan merugikan para guru sendiri karena terkait kehadiran serta anak-anak didik. (San)

Editor : Dedy

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال