Dana Bos menjadi bagian penting dalam mendukung Operasional Sekolah. Foto/Ilustari Google |
POSSINDO.COM, Pulang Pisau -Belakangan Dana BOS menjadi topik yang sering diperbincangkan di Kalimantan Tengah. Pasalnya pengelolaan Bantuan Operasional bagi Sekolah tersebut dianggap masih banyak tidak terkelola dengan baik bahkan rawan penyalahgunaan oleh oknum tertentu.
Di Kabupaten Pulang Pisau, penyimpanan dan pengelolaan dana BOS sendiri rupanya dinilai masih lemah. Sebab uang BOS yang ditarik full dari bank dan sisa penggunaannya masih disimpan manual oleh Bendahara dan pihak sekolah dirumah dengan nilai puluhan hingga mencapai Ratusan Juta.
Hal tersebut sesuai dengan Audit BPK tahun 2023 dimana menyebutkan terdapat 4 Sekolah di Pulpis yang menyimpan dan membawa Pulang kerumah Dana BOS karena tidak mempunyai penyimpanan di sekolah.
Adapun sekolah tersebut yakni SMPN 1 Kahayan Hilir, SMPN 2 Maliku, SMPN 1 Maliku dan SDN 5 Pulang Pisau.
Sistem penyimpanan dana Cash dengan jumlah besar dan dibawa pulang tersebut dinilai sangat rawan disalahgunakan dan juga bisa berpotensi kehilangan atau kecurian.
Komisi I DPRD Dorong Penggunaan Dana BOS Sistem Transfer
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Tandean Indra Bella mengaku sepakat dengan masukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kalteng, agar seyogyanya para Pengelola Dana Bos di Sekolah yang ada di Pulang Pisau tidak menyimpan Dana Bos dalam jumlah besar secara Cash. Selain rawan penyalahgunaan juga bisa berpotensi kehilangan atau dicuri jika sembarang menyimpan.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Tandean Indra Bella. Foto/IST |
“Sekarang kan sudah era zamannya melakukan transaksi menggunakan sistem elektronik (transfer), karena jelas dan lebih mudah pertanggung jawabannya. Kita tentu mendukung pihak sekolah agar dalam pengelolaan Dana Bos ini bisa tepat guna dan tepat sasaran,” tukasnya. (San)
Editor : Tuah
Tags
Pulang Pisau