Demi tubuh sehat bebas kolesterol tinggi, ketahui dan batasi jenis-jenis makanan yang dapat memicu kolesterol tinggi. Foto/klikdokter.com |
POSSINDO.COM, Ragam -Kolesterol tinggi tidak hanya bisa diatasi dengan minum obat, tetapi juga perlu diimbangi dengan pengaturan asupan makanan.
Lalu, makanan apa yang harus dihindari saat kolesterol tinggi?
Beberapa jenis makanan yang perlu dihindari, yakni gorengan, jeroan, kuning telur, dan makanan cepat saji.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa makanan kolesterol tinggi yang perlu dihindari berikut ini.
- Otak sapi dan jeroan
Otak sapi dan jeroan, khususnya bagian hati dan jantung, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Bahkan, 100 gram hati memiliki kandungan kolesterol sebanyak 564 miligram (mg) atau 188 persen dari kolesterol harian yang disarankan.
- Kuning telur
Kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, atau sebanyak 1.200 mg dalam 100 gram kuning telur.
Anda yang memiliki kolesterol tinggi diimbau untuk mengonsumsi putih telur yang memiliki kandungan protein lebih tinggi dan tidak berdampak negatif pada kadar kolesterol.
- Gorengan
Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol dari minyak yang digunakan untuk menggoreng.
Makan gorengan secara berlebihan bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Udang
Udang memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, atau sekitar 130 mg pada 12 ekor udang berukuran besar.
Meskipun tinggi kolesterol, udang juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang bisa mendukung kesehatan tubuh sehingga tetap bisa dikonsumsi dalam batas wajar sekali atau dua kali seminggu.
- Mentega
Mentega, atau butter, memiliki kandungan lemak trans dan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
· Makanan cepat saji
Makanan cepat saji umumnya memiliki kandungan lemak yang tidak sehat dan garam yang tinggi, serta rendah serat, vitamin, dan mineral.
Selain bisa meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh, makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Sumber : kompas.com