Dampak Buruk Anak Konsumsi Gula Berlebih

Dampak Bila Anak Sering Mengonsumsi Makanan Manis. Foto/Instagram.com/ duniaaparentingdotid

POSSINDO.COM, Ragam -Anak yang terbiasa mengonsumsi gula berlebihan berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan kronis. Merujuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak di bawah usia 1 tahun sebaiknya diberikan gula sedikit mungkin.

Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), batasan konsumsi gula tambahan untuk anak usia 2 tahun ke atas adalah kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh per anak per hari.

AAP menyarankan, anak-anak di bawah usia 2 tahun sebisa mungkin dihindarkan dari konsumsi makanan dan minuman dengan tambahan gula. Sekarang ini, banyak makanan dan minuman yang tinggi gula. Gula tidak hanya dalam bentuk gula pasir (rafinasi), tetapi bisa dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa, fruktosa, jus buah, dan madu.

Apa saja dampak konsumsi gula berlebihan pada anak?

Anak-anak yang konsumsi gula lebih dari batasan yang dianjurkan di atas berisiko mengalami kondisi berikut:

1. Obesitas

Mengutip Patient, salah satu efek samping konsumsi gula berlebihan pada anak-anak yang mudah terlihat adalah kenaikan berat badan dan obesitas. Reema Patel, ahli gizi anak di Dietitian Fit & Co, menjelaskan bahwa makanan yang mengandung terlalu banyak gula, seperti biskuit atau permen, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang tidak sehat karena mengandung banyak kalori.

Makanan yang mengandung banyak gula hanya sedikit mengandung nutrisi lain, meski tinggi kalori. Sehingga, jenis makanan ini sering disebut kalori kosong. Peningkatan asupan kalori anak, jika tidak digunakan sebagai energi, bisa disimpan sebagai lemak tertentu dalam tubuh anak-anak. Ini menjadikan anak obesitas, yang merupakan biang kerok dari beragam penyakit kronis.

 

2. Kerusakan gigi

 

Patel mengatakan, konsumsi gula yang tinggi meningkatkan risiko gigi berlubang, yang merupakan alasan utama anak-anak dirawat di rumah sakit.

Sebuah survei oleh Public Health England menemukan tidak sedikit anak-anak berusia 5 tahun mengalami gigi berlubang. Kerusakan gigi dapat menyakitkan dan menyusahkan bagi anak-anak. Gigi yang rusak dapat memicu infeksi serta masalah lainnya

3. Kekurangan gizi

Anak-anak memerlukan pola makan yang penuh dengan nutrisi penting agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, termasuk zat besi, kalsium, vitamin C, kalium, dan vitamin serta mineral lainnya. Mereka juga memerlukan banyak protein dan serat, yang ditemukan dalam buah, sayuran, dan biji-bijian utuh. Namun, banyak anak yang kekurangan nutrisi penting ini karena mereka mengonsumsi makanan tidak sehat yang mengandung banyak gula.

4. Gangguan perkembangan otak

Semakin banyak penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Glukosa (jenis gula) adalah sumber energi otak, yang membutuhkan jumlah yang tepat untuk dapat menjalankan fungsi kognitif, seperti berpikir, belajar, dan mengingat. Jika anak-anak dibiasakan mengonsumsi terlalu banyak gula, justru fungsi otak mereka bisa mengalami gangguan. Mengonsumsi banyak gula juga dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

5. Gangguan tidur

Pola makan yang mengandung banyak gula juga mengganggu kualitas tidur anak, yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berpikir dan belajar. Hal ini dikarenakan tidur sangat penting bagi perkembangan anak, karena berhubungan dengan perhatian, ingatan, dan pengendalian hambatan. Patel menjelaskan, jika seorang anak mengonsumsi terlalu banyak gula, kualitas tidurnya dipengaruhi secara negatif, yang dapat mengganggu pembelajaran dan perilaku di sekolah.

Sumber : kompas.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال