Muhammad Arisa Putra Pohan ditunjuk sebagai wasit juri (International Technical Officials) untuk ajang bergengsi ini. Foto/NOC Indonesia |
Untuk bisa memimpin pertandingan tinju kelas dunia sekelas Olimpiade, Boy Pohan harus melalui seleksi ketat yang diadakan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Dia bersaing dengan wasit juri dari 80 negara di dunia.
“Seleksinya sangat ketat. Saya mengikuti seleksi di European Championship di Polandia dan Kualifikasi di Afrika hingga akhirnya terpilih sebagai salah satu dari 44 wasit juri terbaik untuk olahraga tinju dari seluruh dunia,” kata Boy Pohan.
Setiap hari, Boy Pohan bertugas minimal tiga kali. Dalam setiap pertandingan, kinerjanya langsung dinilai oleh Price Waterhouse Cooper sebagai auditor dan Paris Boxing Unit yang ditunjuk oleh IOC.
“Sekarang tersisa 15 wasit yang akan memimpin pertandingan semifinal dan final di Olimpiade Paris 2024. Sisanya dipulangkan karena mendapatkan penilaian di bawah standar. Sebagai wasit, kita tidak boleh salah memberikan nilai. Kita akan mendapat poin jika keputusannya benar, serta pengurangan poin jika kurang tepat dalam pengambilan keputusan,” ujar Boy Pohan.
“Dari babak penyisihan hingga perempat final, saya sudah lima
kali bertugas, dan setiap harinya ada tiga penugasan: dua kali menjadi wasit
dan sekali menjadi hakim. Semua itu mendapat penilaian. Jika tidak bagus, kita
akan dipulangkan,” jelasnya.
Sumber : sindonews.com