Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo. Foto/Gapasdap |
POSSINDO.COM, Nasional -Industri angkutan sungai, danau, dan penyeberangan diminta berkontribusi dalam membuka lintasan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sesuai dengan konsep IKN yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, armada kapal yang beroperasi di kawasan tersebut harus berbasis ramah lingkungan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo menyampaikan hal ini setelah rapat kerja nasional (Rakernas) di Sleman pada Rabu (11/9/2024).
"Ada permintaan dari Kementerian Perhubungan agar penyedia jasa angkutan penyebarangan dapat berpartisipasi dalam membuka lintasan di IKN. Namun, armada yang digunakan harus ramah lingkungan," ungkap Khoiri Soetomo.
Khoiri juga menjelaskan bahwa teknologi ramah lingkungan sudah diterapkan di negara-negara Eropa Utara, yang menggunakan kapal berbasis tenaga listrik.
Di negara-negara tersebut, kapal-kapal penyeberangan tidak lagi mengandalkan bahan bakar fosil.
Namun, Khoiri menekankan bahwa pemerintah perlu mempersiapkan infrastruktur pelabuhan terlebih dahulu sebelum kapal-kapal penyeberangan berbasis baterai dapat beroperasi. Khususnya, pelabuhan perlu dilengkapi dengan fasilitas pengisian daya nirkabel (wireless charger).
"Kalau kita melihat rasanya masih terlalu jauh. Kita tahu untuk membangun infrastruktur seperti di Norwegia, dimana pelabuhan-pelabuhan penyeberangan di sana itu menyediakan wireless charger, itu tidak murah dan tidak mudah," tegasnya.
Selain itu, pengadaan armada kapal berbasis teknologi baterai juga menjadi tantangan. Khoiri mengungkapkan bahwa kapal-kapal tersebut harus diimpor dan biayanya cukup tinggi.
"Meski demikian, IKN tetap merupakan proyek yang sangat penting," tambah Khoiri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Irjen Pol Risyapudin Nursin, menyatakan bahwa kawasan IKN memerlukan moda transportasi penyeberangan, angkutan sungai, dan danau.
"Transportasi angkutan sungai dan danau jelas diperlukan untuk menunjang akses di IKN," ujar Risyapudin di tempat yang sama.
Dia juga menekankan bahwa selain kendaraan darat berbasis elektronik, moda transportasi penyeberangan harus memberikan kontribusi pada aksesibilitas.
Sumber : kompas.com