 |
|
Banyak orangtua percaya bahwa ketertiban dan kebersihan merupakan cermin dari disiplin dan tanggung jawab. Foto/iStock |
POSSINDO.COM, Ragam -Para orang tua beranggapan bahwa mendisiplinkan anak sejak dini akan membantu membentuk kebiasaan baik yang berguna di masa depan.
Namun, tanpa disadari, sikap terlalu ketat dari orangtua dalam melarang atau memarahi anak justru dapat menimbulkan kecemasan yang berbahaya bagi perkembangan psikologis anak.
Menurut Psikiatri Prasila Darwin, orangtua sebaiknya tidak terlalu sering memarahi, ketat, dan melarang anak.
"Kita tidak perlu terlalu strict dalam melarang karena akan menimbulkan kecemasan," ujarnya melansir dari Kompas.com, minggu (20/10/2024).
Contoh nyata dari perilaku ini adalah ketika orangtua terlalu ketat terhadap kebersihan dan kerapihan anak.
Anak dilarang untuk menyentuh banyak benda dan dihalangi untuk mengambil atau memindahkan barang karena kekhawatiran akan membuat rumah berantakan.
"Karena orangtuanya itu sama sekali tidak boleh menyentuh ini itu, benar-benar suka melarang. Sehingga, anaknya tumbuh menjadi tipe yang mudah cemas," jelas Prasila.
Akibatnya, anak yang tumbuh dengan banyak larangan cenderung mengembangkan kecemasan berkepanjangan dan ketidakpuasan.
Ketidakpuasan ini dapat berujung pada munculnya Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
"Kecemasan itu menurut teori psikodinamis menyebabkan ketidakpuasan pada anak nanti di masa dewasanya kadang-kadang menyebabkan anak jadi tipe obsessive-compulsive," ungkap Prasila.
OCD adalah gangguan yang ditandai dengan pikiran obsesif yang berulang dan perilaku kompulsif atau paksaan.
Contoh OCD termasuk merasa cemas dan tidak nyaman ketika sesuatu tidak disusun sesuai aturan.
"Obsessive compulsive yang suka keteraturan karena selalu ditanamkan harus sangat teratur ketika masih kecil. Sehingga kalau tidak seperti aturannya, tidak sesuai, akan menyebabkan kecemasan," tutur Prasila.
Sumber : kompas.com
