Mahasiswi UNISM Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sri Anida, saat melaksanakan sosialisasi edukasi pencegahan pernikahan usia dini di Desa Sungai Bahalang (18/10/2024). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Kalimantan Selatan -Upaya memperkuat dalam pencegahan terjadinya pernikahan usia dini, salah satu Mahasiswi Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin Kalimantan Selatan, Sri Anida melaksanakan edukasi terhadap para remaja di Desa Sungai Bahalang, Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung.
Sri Anida menjelaskan, melalui Midwifery Project yang juga merupakan sebagai salah satu syarat wajib tugas perkuliahan, sekaligus sebagai langkah alternatif dalam edukasi secara langsung kepada para remaja. Sejumlah hampir 40 peserta yang mengikuti kegiatan ini, mulai dari para remaja juga pihak kepentingan lainya.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan selain sebagai salah satu bagian dari kegiatan posyandu remaja. Mahasiswa kebidanan bertindak sebagai mitra pendidik yang bekerja sama dengan perangkat desa dan kesehatan setempat untuk mengadakan kegiatan posyandu remaja.
Lanjut jelasnya, kegiatan posyandu remaja yang dilaksanakan meliputi penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang meliputi kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Selain itu, bahaya rokok elektrik, gizi pada remaja, pencegahan anemia, aktifitas fisik, PTM, dan pencegahan kekerasan pada remaja.
"Kegiatan edukasi tentang pernikahan dini ini dilakukan dengan pembagian mini poster dan pembahasan informasi yang tertera di dalam poster agar para remaja lebih memahami tentang informasi yang disampaikan," tutur Sri Anida, saat diwawancarai (18/10/2024).
Dirinya mengungkapkan, menikah di usia yang terlalu muda memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak-anak, terutama pada perempuan. Risiko komplikasi kehamilan dan kematian ibu meningkat pada perempuan yang menikah di usia muda, selain berpengaruh terhadap kemapanan ekonomi.
"Oleh karena banyaknya dampak negative akibat dari pernikahan usia dini untuk itu tenang kesehatan bisa ikut berperan dalam upaya menekan terjadinya pernikahan dini di masyarakat.
"Melalui mini poster sebagai media edukasi kepada remaja tentang pernikahan dini, menjadi cara tepat mencegah permasalahan tersebut," papar Sri Anida.
Lanjut jelasnya, mini poster ini berisi tentang informasi terkait dampak negatif yang dapat terjadi dari pernikahan dini yang harus dihindari oleh para remaja, dan mudah dimengerti sehingga diharapkan remaja lebih tertarik dalam menyimak edukasi dan informasi yang diberikan.
Sri Anida berharap, edukasi ini bisa terus dilakukan secara berkesinambungan dengan memanfaatkan posyandu remaja oleh kader posyandu dan tim tenaga kesehatan terkait. Para remaja di Desa Sungai Bahalang dapat terus antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu remaja sehingga bisa mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan yang bermanfaat.