Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta (23/10/2024) sore. Foto/Humas Setkab/Rahmat |
"Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategi. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," ujarnya.
Minta menteri patuh pada UUD 1945
Prabowo mengingatkan jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk tak lupa dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Saya ingatkan saudara-saudara sekalian jangan sampai kita lupa dengan UUD kita sendiri, UUD 1945," kata dia.
Akui kabinet 'gendut'
Prabowo selanjutnya juga tak memungkiri Kabinet Merah Putih beranggotakan banyak orang alias gendut. Namun Prabowo mengaku memiliki sejumlah alasan yang rasional.
"Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tetapi memang bangsa kita bangsa yang besar," kata Prabowo.
Klaim anggaran pendidikan tertinggi
Prabowo mengklaim anggaran pendidikan Indonesia dalam RAPBN 2025 tertinggi sepanjang sejarah. Dalam laporan terakhir, sekitar Rp722,6 triliun dialokasikan untuk anggaran pendidikan.
"Kalau tidak salah, alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan, salah satu tertinggi loh, mungkin selama sejarah kita. Untuk pertama kali kita menjadi 25 persen, oh 20. Jadi masalah pendidikan sangat utama," kata Prabowo.
Minta Sri Mulyani coret anggaran tak penting
Prabowo menilai selama ini terlalu banyak anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah bagi perekonomian, termasuk perjalanan dinas. Sehingga ia berharap bisa dikurangi agar anggaran tidak jebol.
"Saya minta menteri keuangan, saya minta semua menko (menteri koordinator), saya minta semua menteri telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, Pelajari lagi. Saya minta detil kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," jelas Prabowo.
Singgung birokrasi RI ribet
Prabowo juga menyinggung rumitnya sistem birokrasi Indonesia terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
"Ada pembicaraan oleh rakyat kita bahwa birokrasi pemerintah kita sering mempersulit, bukan mempermudah keperluan rakyat," kata Prabowo.
"Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah," imbuhnya.
Program makan gratis tak bisa instan
Prabowo jug menjawab kritik sejumlah pihak soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janjinya di Pilpres 2024 belum kunjung dilaksanakan setelah dia resmi memimpin Indonesia.
Prabowo menegaskan perlu waktu untuk mempersiapkan semua kebutuhan. Dia pun menganalogikan kebutuhan waktu untuk mempersiapkan itu dengan istilah 'tak punya tongkat Nabi Sulaiman'.
"Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam 1 minggu, 2 minggu, atau 3 bulan, tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Sulaiman," kata Prabowo.
"Tapi kita bisa berhitung kita bisa mengelola kita bisa alokasi dana kita bisa kerahkan sumber daya. Dan kita akan mencapai target yang kita tentukan," tambahnya.
Sumber : cnnindonesia.com