Mahasiswi UNISM Banjarmasin: Pentingnya Gizi Seimbang untuk Remaja

Mahasiswi UNISM Banjarmasin Kalimantan Selatan, Daniela Etniat, saat melaksanakan  edukasi gizi seimbang pada remaja di Desa Sungai Bahalang (18/10/2024). Foto/IST

POSSINDO.COM, Kalimantan Selatan -Midwifery Project yang terkemas dengan tema "Media Edukasi Pada Remaja Dengan Penggunaan Lembar Balik Gizi Seimbang" yang dilaksanakan oleh salah satu Mahasiswi Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin Kalimantan Selatan, Daniela Etniati, sebagai upaya dalam memperkuat dan mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.

Daniela Etniati mengatakan, remaja tentunya berperan penting dalam upaya kelanjutan pembangunan dan perkembangan suatu bangsa, maka dari itu sangat di perlukan dan pentingnya gizi seimbang harus diberikan untuk para remaja guna mendukung pertumbuhannya.


Melalui penyuluhan kesehatan serta edukasi terhadap para remaja di Desa Sungai Bahalang, Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung, sebagai bentuk usaha dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja terhadap pentingnya gizi seimbang.

"Remaja yang sehat merupakan faktor penting dalam membentuk masa depan suatu bangsa, dengan demikian edukasi gizi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang. Selain itu sebagai upaya peningkatan kesehatan, khususnya pemilihan kebiasaan atau pola makan yang tepat dan perubahan sikap yang mengarah pada perilaku hidup sehat," papar Daniela Etniati saat diwawancarai (18/10/2024).

Lanjut jelasnya, berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Desa Sungai Bahalang tahun 2022 jumlah ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) 2 orang, ibu hamil dengan anemia 6 orang. Selanjutnya untuk data PWS KIA tahun 2023 jumlah ibu hamil dengan KEK 3 orang, dan ibu hamil dengan anemia 7 orang.

Kemudian pada data PWS KIA Januari-Juni 2024 didapatkan data yaitu jumlah pernikahan dini 7 orang, ibu hamil resiko tinggi (Resti) yaitu 10 orang (5092), ibu hamil KEK 2 orang, Ibu hamil dengan anemia 3 orang, ibu hamil usia 20 tahun 5 orang. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 1 orang, dan bayi balita dengan gizi kurang terindikasi stunting dengan jumlah 43 orang (39,095).

Menurut Daniela Etniati, situasi kesehatan ibu dan anak yang bermula dari hulu yaitu di fokuskan kepada remaja, adanya pernikahan dini dengan angka resiko tinggi pada ibu hamil seharusnya bisa di cegah sejak dini. Solusi berdasarkan analisa situasi dan permasalahan yang dihadapi, maka pentingnya diperkuat pemberian gizi seimbang untuk para remaja.

"Agar mencapai tujuan hidup sehat maka dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara individu atau kelompok dengan menyampaikan pesan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar sehingga harapannya masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat," ungkap Daniela Etniati.

Peran kader posyandu remaja, terang dia, juga sangat penting yaitu untuk membantu untuk mengadvokasi remaja lainnya, sehingga dengan pengetahuan tentang gizi seimbang bisa mencegah terjadinya masalah gizi dan masalah kesehatan pada remaja sejak dini.

Daniela Etniati menambahkan, sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut juga, maka pentingnya dukungan dari lintas sektor terkait agar program ini dapat berjalan terus menerus baik segi pemantauan dan bimbingan serta arahan Puskesmas khususnya pemegang program remaja.

"Kader setempat juga diharapkan bisa terus melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan agar para remaja di Desa Sungai Bahalang mendapatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang dan pola hidup sehat demi generasi bangsa yang lebih baik kedepannya, " demikian Daniela Etniat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال