Mahasiswi UNISM Banjarmasin Kalimantan Selatan, Misnawati, saat melaksanakan sosialisasi DOREMI di Desa Sungai Bahalang (18/10/2024). Foto/IST |
POSSINDO.COM, Kalimantan Selatan -Midwifery Project yang dilaksanakan oleh salah satu Mahasiswi Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin Kalimantan Selatan, Misnawati sebagai langkah dalam memberikan sosialisasi ke desa serta dorongan terhadap remaja dalam mencegah anemia.
Dijelaskan Misnawati, terkemas dengan tema Dorong Remaja Cegah Anemia (DOREMI) kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta di Desa Sungai Bahalang, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung.
Tujuannya selain sebagai salah satu syarat wajib tugas perkuliahan juga untuk berbagi informasi seputar mencegah dan cara mengatasi anemia pada remaja dengan melakukan penyuluhan, dan menggunakan media berupa leaflet atau selembaran kertas cetak.
Mahasiswi UNISM Banjarmasin Kalimantan Selatan, Misnawati,
saat melaksanakan sosialisasi DOREMI di Desa Sungai Bahalang (18/10/2024).
Foto/IST
"Dalam leaflet tersebut berisikan pesan edukasi yang
diantaranya membahas tentang cara mencegah anemia pada remaja serta anjuran
meminum tablet tambah darah dengan baik. Selain itu juga untuk memberikan
pemahaman terhadap remaja agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang anemia
remaja," Papar Misnawati ketika diwawancarai (18/10/2024).
Sebelum dilakukan penyuluhan, terang dia, peserta diberikan pretest selama 10 menit sebanyak 10 soal multiple choice. Hasil pretest dan post test didapatkan bahwa remaja belum semuanya memahami bagaimana cara melakukan pencegahan agar tidak terjadi anemia juga dampak bahannya untuk kesehatan.
Misnawati menyebut, dari hasil pre test remaja menunjukkan sebanyak 7 orang 23,3 persen menjawab dengan nilai baik, 14 orang 46,7 persen nilai sedang, dan 9 orang 30 persen nilai rendah dengan nilai rata-rata 64. Selanjutnya hasil post remaja menunjukkan sebanyak 23 orang 76,6 persen remaja menjawab dengan nilai baik, 7 orang 24.4 persen nilai sedang, dan tidak ada yang menjawab dengan nilai rendah dengan nilai 81,33.
Menurut Misnawati, bahwa sosialisasi dan pemberian pengetahuan tentang kesehatan dengan media leaflet yang disertai gambar dan warna yang menarik dapat meningkatkan daya ingat peserta terutama peningkatan pengetahuan tentang anemia remaja. Selain itu juga bisa disimpan dan dilihat sewaktu waktu jika remaja ingin mengetahui mengenai penyakit tersebut.
"Adanya penyuluhan ini diharapkan remaja dapat mengkosumsi TTD darah 1 kali dalam 1 minggu sesuai arahan pemerintah. Selain itu juga kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah merupakan faktor paling berpengaruh dalam keberhasilan program suplementasi besi," jelasnya.
Misnawati menambahkan, kegiatan sosialisasi penyuluhan dengan DOREMI juga diharapkan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan remaja. Kegiatan ini juga bisa dilanjutkan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung agar dapat terwujudnya remaja yang bebas anemia dan menjadi remaja sehat dan cerdas.