Karyawan dan karyawati PT Sritex Tbk. sedang menyelesaikan pembuatan seragam militer di pabrik PT Sritex, Jetis, Sukoharjo, Jawa Tengah. Foto/bisnis.com |
POSSINDO.COM, Ekonomi -Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengapresiasi rencana Presiden Prabowo Subianto menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Penyelamatan Sritex dianggap bisa menjadi pintu masuk untuk mengurai benang kusut industri manufaktur nasional. Termasuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT), agar persoalan serupa tidak terulang.
"Ini momentum untuk memperbaiki tata kelola industri dan perdagangan nasional. Tujuan besarnya untuk melindungi dan menjaga stabilitas perekonomian nasional agar pertumbuhan ekonomi benar-benar untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia," kata Anindya dalam pernyataan tertulis, Senin (4/11/2024).
Anindya mengungkapkan, Kadin Indonesia akan memberikan masukan kepada pemerintah dua langkah prioritas untuk menyelamatkan industri TPT nasional.
Pertama, Kadin akan mengkonsolidasi masukan dari semua pemangku kepentingan TPT dan mengadvokasi masukan dan solusi tersebut kepada pemerintah untuk mengawal pemulihan dan pertumbuhan industri TPT nasional.
"Kedua, Kadin mengawal industri TPT untuk menjaga tetap tersedianya lapangan pekerjaan. Sehingga stabilitas perekonomian nasional tetap terjaga," ungkap dia.
Langkah yang akan dilakukan Kadin Indonesia meliputi empat hal. Pertama, melakukan pendampingan untuk para pelaku industri tekstil agar memiliki daya saing di level global
Lalu, mendorong konektivitas dan likuiditas industri tekstil dan produk tekstil dengan perbankan. "Ini penting agar para pelaku industri, baik kecil maupun besar, dapat mengakses permodalan, baik dalam restrukturisasi, refinancing, dan penambahan permodalan baik investasi maupun modal kerja," imbuh Anindya.
Berikutnya, mengawal advokasi komunikasi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar industri TPT nasional kembali bangkit dan menjadi pemain global. "Terakhir, mendukung industri TPT untuk naik kelas dengan meningkatkan inovasi dan teknologi guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil dalam negeri," ia menambahkan.
Sumber : liputan6.com