Pelayanan Kesehatan oleh Nakes Puskesmas dianggap menjadi hal yang penting. Untuk itu peningkatan kapasitas SDM Nakes haruslah memadai dan dilakukan. Foto/IST |
POSSINDO.COM, Pulang Pisau-Dalam upaya pencegahan stunting di Pulang Pisau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terus berusaha melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka stunting tersebut. Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pulang Pisau dr Pande Putu Gina pada kamis (07/11/2024) lalu, pihak Dinkes terus melakukan peningkatan kapasitas bagi tenaga nakes.
"Salah satunya yang sudah kita lakukan yakni workshop tata laksana cegah stunting khusus tenaga kesehatan seperti dokter umum dan ahli gizi pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. Dalam materinya disampaikan bagaimana peran tenaga kesehatan (Nakes) dalam pencegahan stunting dan memperkuat pengetahuan dan kompetensi Nakes terkait penatalaksanaan stunting, deteksi dini, dan monitoring," ungkap dr Pande.
Dikatakan kadinkes yang dikenal dekat dengan media ini jika Upaya Penanganan Stunting dilakukan mulai dari melakukan deteksi dini, sampai pencegahannya. Kemudian juga upaya menangani anak-anak yang sudah terkena stunting agar bisa bertumbung kembang kembali dengan normal.
"Hal semacam itu tentu perlu tindakan dengan bekal keilmuan yang khusus. Pada temuan kasus tumbuh kembang anak bisa tetap normal. Untungnya kemarin dalam workshop yang digelar, kita mendatangkan langsung narasumber dokter dari RSUD Ulin Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). Narasumber sebagai dokter spesialis anak untuk memberikan pemahaman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pangan lokal untuk penanganan stunting," ungkap dr Pande.
Siap Turunkan Angka Stunting
Dari data kasus Stunting di Kabupaten Pulang Pisau sebelumnya diketahui mengalami penurunan cukup signifikan. Dimana berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2023 ada 31,6 persen, kemudian dari hasil survei terakhir ada di angka 24 persen. Dalam data tersebut terbaca ada penurunan 7,6 persen. Sehingga upaya intervensi dianggap cukup berhasil dan akan terus dimaksimalkan.Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pulang Pisau dr Pande Putu Gina. Foto/IST |
"Untuk itu kita berkomitmen di tahun 2024 ini harapan kita bisa di angka 14 persen, dan paling tidak bisa turun 10 persen. Untuk data stunting di 2024 akan update di tahun mendatang (tahun 2025. Karena itu perlu kerjasama dari semua pihak dalam upaya penurunan angka stunting daerah ini," pungkas Pande.(San)
Sekda Ajak OPD Turunkan Angka Stunting
Sementara itu sekertaris Daerah (Sekda) Pulang Pisau Tony Harisinta mengatakan kerja kolaborasi adalah kunci dalam upaya melakukan intervensi percepatan penurunan stunting. Baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. Karena itu Tony kembali mengajak semua Kepala OPD dilingkup Pulang Pisau untuk berkomitmen kerja kolaborasi menurunkan bahkan mencegah stunting di Kabupaten Pulang Pisau.Sekertaris Daerah (Sekda) Pulang Pisau Tony Harisinta. Foto/IST |
“Betapa pentingnya kerja kolaborasi dalam percepatan penurunan stunting. Baik itu OPD, hingga ditingkat kecamatan, kepala puskesmas, kepala desa dan PKK serta harus berkolaborasi. Karena kerja kolaborasi adalah kunci dalam intervensi percepatan penurunan stunting," ungkap Toni.(San)
Tags
Provinsi Kalteng